TEMPO.CO, Medan - Presiden Joko Widodo berjanji uang pengalihan subsidi BBM dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan 2015 sebesar Rp 230 triliun akan digunakan untuk sektor produktif.
"Dalam waktu dekat Kartu Indonesia Sehat akan diserahkan kepada 81 juta warga, secara bertahap dan Kartu Indonesia Pintar kepada 21 juta anak," katanya saat berpidato pada Kongres ke-IV Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKP Indonesia) di Medan, Sabtu malam, 18 April 2015.
Menurut Jokowi, dirinya sering ditanya tentang kelanjutan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar. Semuanya itu, ujarnya, bisa diberikan setelah pemerintah punya ruang fiskal dari dialihkannya subsidi bahan bakar minyak.
Oleh karena itu, Jokowi meminta masyarakat bersabar atas semua kerja pemerintahan saat ini. Pemerintah, klaimnya, terus bekerja mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Jokowi mengatakan, tantangan pemerintahan ke depan adalah menurunkan jumlah pengangguran dan angka kemiskinan. Saat ini, ada 10,96 persen angka kemiskinan dan terjadi kesenjangan sosial antara si kaya dan miskin atau kesenjangan antara daerah, serta kesenjangan antara kawasan Indonesia barat, tengah, dan timur.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional PKP Indonesia Sutiyoso meminta pemerintah menjelaskan secara gamblang pengurangan subsidi bahan bakar minyak. "Banyak masyarakat tidak tahu untuk apa pengurangan subsidi bahan bakar minyak sehingga rentan dimanfaatkan untuk kepentingan politik tertentu," katanya.
Acara pembukaan Kongres PKP Indonesia ini dihadiri Megawati Soekarnoputri, Wiranto, Surya Paloh, dan Agung Laksono. Ikut hadir pula pendiri PKP Indonesia, Jenderal (Purn) Try Sutrisno.
SAHAT SIMATUPANG