TEMPO.CO , Bandung:Meliput KAA, Ridwan Kamil Hadiahkan Jurnalis Asing Batu Akik
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan menghadiahkan cincin batu akik pada wartawan asing peliput acara Konferensi Asia Afrika ke-60 di Bandung, 24 April 2015 mendatang. Emil, sapaan akrab Ridwan menjelaskan hadiah itu diberikan sebagai upaya mempromosikan Bandung.
"Hadiah itu diberikan oleh Pemerintah Kota Bandung yang dibantu Kementerian Pariwisata, untuk mengenalkan Bandung dan kota lainnya pada jurnalis asing," kata dia, saat ditemui di Jalan Cikapundung Timur, Bandung, Sabtu, 18 April 2015. Selain mempromosikan Bandung, kata dia, hadiah batu akik itu diberikan sebagai tanda keramahan warga Bandung.
Emil mengatakan, batu akik itu berjenis baturaja yang ia dapatkan melalui hibah warga Garut, Sukabumi, dan Baturaja. Desain cincin yang akan jurnalis asing terima berbeda dengan perhiasan batu akik bagi kepala negara. Namun, Emil tak menjelaskan desain tersebut.
Kepala negara yang hadir akan diberi cincin batu akik yang didesain oleh Emil sendiri. Ikat berbahan perak akan diberi tema tumpukkan segi tiga di sekelilingnya. Di kedua sisi ikat itu akan dibubuhi nama 'Asia' dan 'Afrika'. Tidak hanya itu, dia pun membubuhkan nama 'Bandung 2015' di bagian bawah ikat.
Jenis baturaja dipilihnya karena berwarna biru. Warna ini, kata dia, sesuai dengan warna khas kesebelasan Persib Bandung. "Yang buatnya orang Bandung asli, warnanya harus Persib," kata dia.
Selain menerima batu akik, para jurnalis asing akan diajak berkeliling Bandung pasca digelarnya KAA. Biaya penginapan dan makanan bagi para jurnalis akan ditanggung oleh Pemerintah Bandung. Selama tinggal di Bandung, para wartawan itu akan diajak berkeliling ke sejumlah tempat menarik.
Dengan begitu Emil berharap, para wartawan asing akan membuat tulisan mengenai Bandung dan akan dipublikasikan di negaranya masing-masing. "Paling tidak mereka menulis tentang Bandung di akun Twitter-nya masing-masing," ujar dia.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Asia Pasifik Kementrian Luar Negeri RI Yuri Oktavian Thamrin mencatat terdapat 1.300 wartawan luar dan dalam negeri yang terdaftar akan meliput acara 10 tahun sekali itu. 200 wartawan di antaranya berasal dari Republik Cina.
Menurut dia, wartawan yang mendaftar melebihi kapasitas yang diharapkan Kementerian Luar Negeri. Kemenlu hanya menyiapkan fasilitas bagi 1.000 wartawan saja. "Ini salah teman-teman media. Medianya satu tapi kadang-kadang mendaftarkan 20-50 nama wartawan," ujar dia, saat ditemui wartawan di Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandardinata, Bandung, Rabu, 1 April 2015 lalu.
PERSIANA GALIH