TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengimbau wisatawan lokal agar menghindari Bandung akhir pekan depan. Musababnya, sejumlah ruas jalan di Bandung akan diblokade pada Peringatan ke-16 Konferensi Asia Afrika (KAA) yang berlangsung, Jumat, 24 April 2015, sehingga dapat membuat kemacetan yang panjang.
"Wisatawan lokal, khususnya warga Jakarta jangan dulu ke Bandung. Saya minta sehari saja hindari wisata ke Bandung," ujar dia, saat ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Bandung, Ahad, 19 April 2015. Kota Bandung, kata Emil-sapaan akrab Ridwan, kerap diserbu wisatawan asal Jakarta setiap akhir pekan.
Emil melanjutkan, sebaiknya wisatawan lokal datang ke Bandung sehari setelah Peringatan ke-60 KAA berlangsung di Bandung, Sabtu, 25 April 2015. Sebab pada hari itu Kota Bandung akan dimeriahkan festival budaya Asia Afrika.
Hingga saat ini sudah terdapat 69 peserta yang menunjukkan kesiapannya untuk ikut dalam karnaval budaya itu. Jumlah itu terdiri dari budaya asing, dan dalam negeri. Negara yang akan menampilkan budayanya antara lain Malaysia, Filipina, Myanmar, dan Yordania.
Sejumlah negara pembantu yang telah mengkonfirmasi kehadirannya di antaranya Argentina, Amerika, dan Italia. Tak hanya itu, karnaval di Bandung juga akan dihadiri oleh sejumlah perwakilan daerah seperti Pekalongan dan Yogyakarta.
Sebelumnya, Kepala Bidang Operasional Dinas Perhubungan Kota Bandung I.W. Ginting menjelaskan rute yang akan dilalui para kepala negara Konferensi Asia Afrika ke-60 di Bandung. Para kepala negara itu berada di Bandung sejak pagi hingga siang hari pada 24 April 2015 mendatang.
Para kepala negara akan sampai di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, pada pagi hari, 24 April 2015. Setelah itu, mereka akan diantar menuju Hotel Savoy Homan di Jalan Asia Afrika dengan menggunakan bus melalui Jalan Padjadjaran, Cihampelas bagian bawah, Jalan Wastukencana, Jalan Merdeka, Jalan Lembong, dan berakhir di Jalan Asia Afrika.
Di Savoy Homann, para kepala negara itu akan beristirahat sejenak, lalu melanjutkan kegiatan mereka dengan mendengarkan pidato presiden di Gedung Merdeka, Bandung.
Setelah kegiatan itu, kepala negara muslim akan menjalani salat Jumat di Masjid Agung Bandung. Sementara kepala negara nonmuslim akan dijamu dengan acara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung di Gedung Merdeka. Adapun perjalanan kepala negara dari Gedung Merdeka ke Masjid Agung Bandung sepanjang 500 meter akan menggunakan bus Sekretariat Negara.
Selanjutnya mereka akan makan siang di Gedung Pakuan, Bandung. Mereka akan kembali menggunakan bus menuju rumah dinas Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang terletak di Jalan Cicendo itu. Dari Gedung Merdeka, mereka akan menuju barat melintasi Jalan Gardu Jati, Tjokroaminoto, Otto Iskandardinata (Otista), Padjadjaran, dan Cicendo. Untuk menuju Gedung Pakuan, Dinas Perhubungan akan melawan arus. Sebab, Jalan Otista biasanya digunakan untuk satu arus saja.
Makan siang mereka, kata Ginting, tak akan berlangsung lama. Setelah menyantap jamuan Ahmad Heryawan, mereka akan pulang dengan kembali menggunakan pesawat di Bandara Husein Sastranegara. Untuk menuju ke Bandara, para kepala negara akan melintasi Jalan Kebon Kawung, Tjokroaminoto, dan Padjadjaran.
PERSIANA GALIH