Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Masdar Mas'udi Usul NU Dipimpin Direktur?  

image-gnews
Masdar Farid Mas'udi. TEMPO/Imam Sukamto
Masdar Farid Mas'udi. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Masdar Farid Mas'udi berpandangan, NU yang bakal bermuktamar ke-33 di Jombang, Jawa Timur pada 1-5 Agustus 2015 harus mulai memikirkan pengelolaan organisasi secara lebih modern.

Menurut Masdar, pola kepemimpinan berbasis kharisma seorang kiai seperti yang selama ini diterapkan, lambat laun mulai tidak sesuai dengan perkembangan zaman. "Zaman berganti, harus ada distribusi power," ujar Masdar dalam Forum Tabayun Ikatan Sarjana NU Jawa Timur dengan tema Mengawal Suksesi Kepemimpinan NU di JX International Expo, Surabaya, Minggu 19 April 2015.

Pada awalnya, kata Masdar, NU dikelola sepeti halnya sebuah pesantren karena organisasi kemasyarakatan dengan jumlah pengikut terbanyak itu bisa dilogikakan sebagai  pesantren besar. Layaknya pola kepemimpinan pesantren, kiai pemegang kuasa di NU punya otoritas sangat besar. "Dulu seorang Rais Am NU itu luar biasa. Semua sami'na wa ato'na, tidak ada yang berani membantah ucapannya," kata Masdar.

Namun seiring perkembangan zaman, pola kepemimpinan absolut dan tradisional semacam itu mulai kurang cocok diterapkan untuk organisasi dengan basis massa yang besar. Terlebih NU telah ditinggalkan oleh kiai-kiai kharismatik seperti KH Hasyim As'ari, KH Wahab Hasbullah dan KH Bisri Syansuri yang, bagi Masdar, tatarannya telah mencapai kemaksuman. "Alam sudah tidak melahirkan lagi kiai-kiai sebesar beliau-beliau," ujarnya.

Karena itu Masdar setuju bila NU mulai luwes dalam mengelola organisasinya. Ia punya gagasan pimpinan NU tidak harus kiai, namun seorang direktur. Masdar membandingkan dengan kemunculan pesantren-pesantren modern yang dijalankan oleh seorang direktur dan ternyata sukses. "Pendidikannya jalan, santrinya banyak," ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski demikian, kata Masdar, doktrin-doktrin yang bersifat dasariah dan esensial tetap harus dipertahankan. Misalnya, soal ajaran ahlus sunah wal jamaah dan Khittah NU 1926 yang selama ini menjadi pegangan organisasi. "Ini tantangan-tantangan ke depan yang harus dihadapi NU, karena evolusi itu hukum besi," ujarnya.

Intelektual muda NU, Masdar Hilmy, mengatakan gagasan Masdar Mas'udi cukup revolusioner. Namun Hilmy melihat tidak mudah meyakinkan NU untuk menerima gagasan tersebut. Walaupun demikian, untuk sebuah ide besar, kata dia, gagasan Masdar Mas'udi layak dipikirkan atau dikaji.

"Cuma pertanyaanya adalah, apakah NU mau melakukan perubahan sedrastis itu," kata Hilmy yang juga pengajar di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ini.

KUKUH S. WIBOWO

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jokowi Terima Audiensi KAMMI, Diundang Muktamar dan Bahas Sejumlah Isu

25 hari lalu

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) diterima oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Terima Audiensi KAMMI, Diundang Muktamar dan Bahas Sejumlah Isu

Kelompok mahasiswa ini menyampaikan surat undangan untuk menghadiri muktamar KAMMI yang ke-13 dan membahas sejumlah isu dengan Presiden Jokowi.


Erick Thohir jadi Ketua Lakpesdam NU, Pimpin Pengembangan Sumber Daya Manusia

3 Desember 2023

Erick Thohir saat bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf. Instagram/erickthohir
Erick Thohir jadi Ketua Lakpesdam NU, Pimpin Pengembangan Sumber Daya Manusia

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memiliki jabatan baru di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU


Fadel Muhammad Hadir di Muktamar Besar Alkhairat

27 September 2023

Fadel Muhammad Hadir di Muktamar Besar Alkhairat

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad Hadiri Muktamar Besar XI Alkhairaat


Manuver Merebut Suara NU

2 September 2023

Manuver Merebut Suara NU

Dipilihnya Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar disebut-sebut untuk mengerek elektabilitas mereka dengan mendulang suara NU.


Saat Jokowi Ajak Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto Makan Siang Bareng di Pekalongan

29 Agustus 2023

Presiden Jokowi makan siang satu meja dengan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto usai mengikuti Muktamar Sufi Internasional 2023 di Pekalongan, Jawa Tengah, pada Selasa, 29 Agustus 2023. Istimewa
Saat Jokowi Ajak Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto Makan Siang Bareng di Pekalongan

Dalam foto tersebut, Jokowi, Ganjar, dan Prabowo tampak tersenyum. Di meja makan tampak buah kelapa yang sudah diminum dan beberapa biji buah durian.


Buka Muktamar Sufi Internasional, Jokowi Ingatkan Soal Toleransi dan Keberagaman di Indonesia

29 Agustus 2023

Presiden Jokowi saat tiba di Stasiun Harjamukti Depok menjelang peresmian LRT Jabodebek di Stasiun LRT Cawang, Senin 28 Agustus 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Buka Muktamar Sufi Internasional, Jokowi Ingatkan Soal Toleransi dan Keberagaman di Indonesia

Menurut Jokowi, keberagaman yang ada di Indonesia harus disikapi dengan toleransi.


Jokowi Bertolak ke Pekalongan untuk Buka Muktamar Sufi Internasional 2023

29 Agustus 2023

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan operasi LRT Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) di Stasiun LRT Cawang, Jakarta, Senin 28 Agustus 2023. LRT Jabodebek dijadwalkan mulai beroperasi pada Senin di 18 stasiun yaitu yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat dan Jatimulya. TEMPO/Subekti.
Jokowi Bertolak ke Pekalongan untuk Buka Muktamar Sufi Internasional 2023

Presiden Jokowi bertolak menuju Kota Pekalongan, Jawa Tengah, untuk memberikan bantuan kepada pedagang dan hadiri Muktamar Sufi


Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

24 Juli 2023

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) dan Ketua DPP PKB Yusuf Chudlori (kiri) berbincang dalam rapat pleno Pemenangan Pilpres dan Pileg  2024 di gedung DPP PKB, Jakarta, Senin, 19 Juni 2023. Rapat pleno DPP PKB tersebut memutuskan Muhaimin Iskandar tidak boleh memberikan keterangan apa pun atau berbicara terkait dengan Pilpres 2024 dan memutuskan untuk tetap maju menjadi Capres atau Cawapres 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Didukung Jadi Capres atau Cawapres 2024

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin didukung sebagai bakal capres maupun cawapres oleh kiai dan santri. Berikut profil Muhaimin Iskandar.


Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

16 April 2023

Para kiai muda dan gus se-Jawa berikrar untuk memberdayakan NU di depan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada acara bertajuk
Sahur Bersama Menag, Gus-gus Se-Jawa Berikrar Siap Berdayakan NU Demi Kemaslahatan Umat

Para putra kiai pesantren siap mengabdikan diri secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberikan kemaslahatan yang luas


Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

5 Maret 2023

Pesan Yandri Susanto saat Pelantikan PC/PAC Fatayat NU

Yandri meminta Fatayat NU menjalankan dakwah dengan sejuk, sekaligus mensosialisasikan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.