TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku pasrah terkait dengan anggaran acara Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung yang baru cair 10 persen. Menurut Ridwan Kamil, sejauh ini anggaran tersebut baru diteken oleh Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro. (Baca: Trauma Peci, Ridwan Kamil Pilih Wiro Sableng atau Bruno Mars)
Ridwan sempat meminta pemerintah menyediakan Rp 20 miliar untuk memaksimalkan pelaksanaan KAA. Namun, pemerintah hanya menetapkan Rp 10 miliar. "Mudah-mudahan secepatnya (cair). Terserah, saya sudah enggak mau mikirin lagi anggaran. Saya fokus membereskan Bandung saja," ujar Ridwan di Hotel Horison, Jalan Laswi, Bandung, Rabu, 15 April 2015.
Karena itu, kata Ridwan Kamil, Pemerintah Kota Bandung memberlakukan sistem reimburse terhadap para kontraktor yang mengerjakan proyek infrastruktur di Bandung dalam menyambut KAA ke-60. "Semua kontraktor bekerja dulu, baru dibayar belakangan," ujar Ridwan.
Ridwan mengatakan, para kontraktor itu sebenarnya telah mengenal Ridwan sebelum menjadi Wali Kota. Ia mengaku mempertaruhkan dirinya sebagai jaminan terkait dengan pembayaran pekerjaan para kontraktor. Untuk membenahi Kota Bandung, Ridwan Kamil mengandalkan jasa sepuluh kontraktor swasta.
Selain karena terbatasnya dana, sepuluh kontraktor itu dipakai karena Ridwan Kamil hanya diberi waktu dua bulan saja untuk membenahi kota. Dia menilai persiapan KAA sangat mepet karena Presiden Joko Widodo baru menginstruksikannya pada Februari 2015. "Karena saya dulu hidup di dunia arsitek, ini salah satu cara mengerjakan banyak proyek dalam waktu cepat," ujar Ridwan Kamil.
Pemkot Bandung tengah mengerjakan sejumlah plaza air mancur. Di antaranya di Jalan Cikapundung Timur, samping Gedung Merdeka; dan Taman Vanda, di depan Bank Indonesia Jawa Barat. Kontraktor itu juga mengerjakan proyek lain, seperti perbaikan sejumlah ruas jalan, Masjid Agung Bandung, dan perbaikan beberapa gedung tua.
PERSIANA GALIH