TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat sepak bola, Budi Sambazy, mengatakan sanksi FIFA (Federasi Asosiasi Sepak Bola Internasional) kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) tidak akan turun dalam waktu dekat. Menurut dia, prosesnya bisa berbulan-bulan.
FIFA, kata Budi, akan lebih dulu mengirimkan utusannya ke Indonesia untuk mendapatkan keterangan. Baru setelah itu mereka menyusun hasilnya dalam bentuk laporan. Laporan itu kemudian dibawa ke rapat Komite Eksekutif FIFA yang digelar sesuai jadwal. "Itu bukan pekerjaan yang sederhana," ujarnya saat dihubungi, Sabtu, 18 April 2015.
Rentang waktu yang cukup lama, kata Budi, bisa dimanfaatkan Menteri Pemuda dan Olahraga untuk melobi FIFA agar tidak menjatuhkan sanksi kepada Indonesia seperti yang pernah dilakukan Menpora Andi Mallarangeng.
Indonesia adalah negara yang penting. Penggemar sepak bolanya banyak. Bahkan banyak agen pemain dari berbagai negara ada di Indonesia. Dengan alasan itu, FIFA tidak akan dengan gampang mengambil keputusan memberikan sanksi. Berjalannya kompetisi, menurut Budi, adalah hal yang penting bagi FIFA.
Budi menambahkan, apabila nanti FIFA memberikan sanksi kepada Indonesia, tidak dilakukan dalam waktu dekat ini. "Dapat dua bulan, satu tahun, dua tahun, relatif, bergantung pada kasus dan negaranya," tuturnya.
Pengamat sepak bola lain, Tondo Widodo, yakin FIFA tidak akan memberikan sanksi kepada Indonesia. Alasannya, Menpora telah berkomunikasi dengan FIFA sebelum akhirnya membekukan PSSI. "Ini bukan intervensi," ucap Tondo.
Menurut Tondo, tindakan Menpora tidak bisa dikatakan intervensi karena pemerintah tidak ingin mengambil alih PSSI. Dikatakan intervensi bila sudah masuk ke dalam organisasi untuk kekuasaan, politik, dan lain-lain. "Ini pemerintah tidak ingin apa-apa, hanya ingin kompetisi dijalankan berdasarkan aturan," kata Tondo.
RINA WIDIASTUTI