TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, mendaki puncak Gunung Paektu bersama pasukan militer, Minggu, 19 April 2015. Di atas puncak gunung tertinggi di negeri itu, Jong-un memberikan wejangan kepada para prajuritnya.
Menurut koran pemerintah Korea Utara, harian Hodong, yang dikutip Daily Mail, Jong-un tersenyum lebar saat berdiri di puncak gunung bersalju dan matahari terbit di belakangnya. "Mendaki gunung ini lebih membutuhkan mental yang kuat dibandingkan senjata nuklir," katanya.
Gunung Paektu berada di perbatasan dengan Cina setinggi 2.750 meter di atas permukaan laut. Gunung itu bagi warga Korea Utara merupakan tempat keramat dan punya peran penting dalam propaganda terkait dengan keluarga Kim.
Menurut pemerintah Korea Utara, ayah Jong-un, Kim Jong-il, lahir di Gunung Paektu. Meski demikian, sejumlah sejarawan mengatakan Jong-il lahir di Rusia.
Berbeda dengan berita milik pemerintah Korea Utara, kantor berita KCNA mengabarkan Jong-un mendaki gunung bersama ratusan pilot tempur, perwira tinggi, dan petinggi partai pada Sabtu, 18 April 2015.
Seperti pemimpin Korea Utara sebelum Jong-un, dia juga kerap melakukan kunjungan ke sejumlah pabrik, tempat militer, dan lokasi keramat di negerinya. Menurut pengamat, hal itu hanya untuk memberikan citra bahwa Jong-un merupakan pemimpin yang tidak kenal lelah dan energik.
Berita yang dimuat dalam media milik pemerintah Korea Utara ini menambahkan cerita luar biasa seputar dinasti Kim yang berkuasa lebih dari enam dekade. Pekan lalu, pemerintah Korea Utara mengatakan Jong-un bisa mengemudikan mobil sejak berusia 3 tahun. Sedangkan, ayahnya, Kim Jong-il, pernah mencetak sebelas kali hole in one saat pertama kali bermain golf.
DAILY MAIL | HUSSEIN ABRI YUSUF