TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Misteri hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 masih belum terpecahkan. Hampir 400 hari atau setahun lebih sejak hilangnya pesawat tersebut, pencarian terus dilanjutkan. Ketiga negara yang terlibat dalam pencarian pantang menyerah untuk bisa menemukan bangkai pesawat.
Meskipun tidak ada bukti aktual posisi pesawat, upaya pencarian itu dilakukan di Samudra Hindia oleh Malaysia, Cina, dan Australia. Pada Sabtu kemarin, Menteri Transportasi Malaysia Datuk Seri Liow Tiong Lai mengumumkan tim pencari akan meluaskan pencarian ke fase kedua yang meliputi area tambahan 60 ribu kilometer. Ini akan dilakukan jika pencarian di lokasi saat ini tidak membuahkan hasil.
"Apa yang bisa saya katakan adalah pemerintah sangat berbaik hati untuk meluaskan area pencarian jika MH370 masih belum ditemukan setelah fase pertama berakhir," kata pengamat penerbangan Malaysia, Abdul Rahmat Omar Tun Mohd Haniff, seperti dilansir Bernama, Minggu, 19 April 2015.
Dia mengatakan meskipun kondisi area pencarian sangat sulit, seperti gelombang besar, jurang, dan lembah di dasar Samudra Hindia, operasi pencarian harus dilakukan untuk memastikan semua pihak puas. "Dalam kasus Air France, serpihan ditemukan, meskipun setelah itu, butuh dua tahun untuk menemukan pesawat," kata dia.
Pesawat Air France 447 mengalami kecelakaan di atas Samudra Atlantik di perairan Brasil pada 1 Juni 2009. Pesawat itu terbang dari Rio de Janeiro menuju Paris dengan membawa 228 penumpang dan kru.
Pesawat MH370 hilang pada 8 Maret 2014. Pesawat terbang dari Malaysia menuju Beijing dengan membawa 239 penumpang dan kru pesawat. Pada 29 Januari 2015, pemerintah Malaysia mengumumkan pesawat MH370 hilang dalam suatu kecelakaan dan menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat.
AMIRULLAH
