TEMPO.CO, Semarang - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengaku malu karena banyak sekali jalan perbatasan di wilayahnya yang rusak.
"Jalan di jalur selatan-selatan sangat rusak. Saya malu betul karena jalan yang di wilayah Jawa Barat bagusnya minta ampun," kata Ganjar Pranowo. Keluhan politikus PDIP itu disampaikan dalam forum Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jawa Tengah yang dihadiri pemerintah pusat dan para kepala daerah di Jawa Tengah, Kamis 16 April 2015.
Ganjar mencontohkan jalur Kutoarjo ke Cilacap yang menghubungkan Jawa Tengah dan Jawa Barat kondisi jalannya rusak parah. "Jalan itu moncrot," kata dia. Jalan rusak juga bisa dilihat di Brebes yang berbatasan dengan Cirebon Jawa Barat.
Ganjar juga menyebut jalan antara Kebumen-Purworejo sangat rusak. Karena itu, Ganjar mengaku menerima protes dari masyarakat. Bahkan, warga menyindir Ganjar tidak peduli dengan tempat tinggal keluarganya di Purworejo. "Bapaknya (Ganjar) di Purworejo tapi jalan di Purworejo dibiarkan rusak," kata Ganjar menirukan sindiran warga.
Ganjar menyatakan akan memprioritaskan perbaikan jalan terutama di daerah perbatasan. Tahun ini, Provinsi Jawa Tengah mengalokasikan anggaran hingga Rp 2,1 triliun. Padahal, tahun-tahun sebelumnya anggaran perbaikan jalan hanya antara Rp 800 - 900 miliar.
Ganjar juga membuat program 'jalan tanpa lubang'. "Kami belum sanggup memberikan kenyamanan tapi mari memberi keamanan," kata Ganjar. Ganjar meminta pemerintah pusat ikut membantu perbaikan jalan di Jawa Tengah. Alasannya, status jalan yang rusak itu ada yang milik pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, menyatakan tahun ini pemerintah memprioritaskan program untuk pekerjaan umum (PU). Dana yang besar diprioritaskan untuk pembangunan infrastruktur, seperti jalan, jembatan, waduk dan lain-lain. "Tahun depan yang menjadi prioritas adalah kesehatan," kata Tjahjo Kumolo.
ROFIUDDIN