Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Konferensi Asia-Afrika Diwarnai Peledakan Pesawat

image-gnews
Menteri Luar Negeri Cina, Zhou Enlai disambut Perdana Menteri Indonesia, Ali Sastroamidjojo di Bandung, pada 18 April 1955. AFP/Getty Images
Menteri Luar Negeri Cina, Zhou Enlai disambut Perdana Menteri Indonesia, Ali Sastroamidjojo di Bandung, pada 18 April 1955. AFP/Getty Images
Iklan

TEMPO.COJakarta - Konferensi Asia-Afrika 1955 diwarnai peledakan bom pada pesawat yang kabarnya ditumpangi Perdana Menteri Cina Zhou Enlai pada 11 April 1955. Namun Zhou Enlai selamat karena mendapat informasi dari intelijen dan akhirnya memilih pindah pesawat. 

“Ini adalah upaya pembunuhan berencana yang dilakukan Amerika dan agen mata-mata Chiang Kai-shek,” tulis Kementerian Luar Negeri Cina pada 12 April 1955 dalam Xinhua

Undangan kepada Zhou Enlai untuk hadir di Konferensi Asia-Afrika di Bandung dikirim Perdana Menteri Indonesia Ali Sastroamidjojo pada 15 Januari 1955. Surat konfirmasi bahwa dia hadir di Indonesia baru dikirim sebulan kemudian. 

“Dia hadir karena ingin membangun kerja sama dengan negara-negara di kawasan Asia-Afrika,” ucap Li Hong, seorang pensiunan Kementerian Keamanan Publik Cina, dalam tulisan The Truth Behind The Kashmir Princess Incident yang dimuat di Contemporary Chinese Histories Studies pada 2012. 

Saat KAA diadakan, hanya enam negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Cina. Negara peserta lain justru membina hubungan dengan Kuomintang atau Partai Nasionalis Cina pimpinan Chiang Kai-shek yang berbasis di Taiwan. 

Chiang Kai-shek pernah berseteru dengan Mao Zedong dalam perang saudara. Mao yang memenangkan pertarungan lalu memproklamasikan Republik Rakyat Cina pada 1 Oktober 1949. Chiang Kai-shek memilih melarikan diri ke Pulau Formosa alias Taiwan.

Kabar ini membuat cemas Taiwan. Mereka lalu berusaha menggagalkan kedatangan Zhou Enlai ke Indonesia. Menurut Li Hong, Amerika dan Kai-shek memakai berbagai cara seperti persenjataan untuk mencegah dan merusak kedatangan delegasi Cina ke KAA. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Zhou Enlai rencananya berangkat dari Bandara Kong’s Kai Tak di Hong Kong karena tak ada penerbangan dari Peking ke Jakarta. Cina pun akhirnya memilih menyewa pesawat India berjenis L-749 dengan nama Kashmir Princess. 

Menjelang keberangkatan, Perdana Menteri Burma U Nu mengundang Zhou Enlai berkunjung ke Rangon selama 14-16 April 1955. Namun sejumlah delegasi Cina mesti datang lebih awal ke Bandung untuk persiapan KAA. 

Mereka pun tetap berangkat ke Jakarta menggunakan pesawat yang sudah disewa. Saat berada di Hong Kong inilah, bom diduga dipasang. Orang yang dicurigai menaruh bom adalah Zhou Zu, pekerja di Hong Kong Aircraft Engineering di Bandara Kai Tak. 

Bom akhirnya meledak ketika pesawat berada di atas perairan Natuna. Hanya tiga orang yang berhasil selamat dari peledakan ini. Peledakan ini mencemaskan Panitia Konferensi Asia Afrika yang mengira Zhou Enlai tetap berada di dalam pesawat. 

Selengkapnya baca majalah Tempo Edisi Khusus 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika yang terbit 20-27 April 2015.

WAYAN AGUS PURNOMO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dosen Hubungan Internasional Unair: Indonesia Bisa Ajak Negara Peserta KAA untuk Tekan Israel

24 November 2023

Menlu RI Retno Marsudi saat mengisi acara
Dosen Hubungan Internasional Unair: Indonesia Bisa Ajak Negara Peserta KAA untuk Tekan Israel

Rumah Sakit Indonesia di Gaza berada dalam kondisi luluh lantah akibat serangan oleh Israel, peristiwa tersebut pun turut direspon oleh Dosen HI Unair.


Kunjungi Kedubes Palestina, Hasto PDIP: Hubungan Batin Bung Karno dan Megawati dengan Palestina Sangat Kuat

10 Oktober 2023

Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memberikan sambutan saat membuka acara pelatihan juru kampanye (jurkam) partai tingkat nasional dalam menghadapi Pemilu 2024 di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Sabtu 5 Agustus 2023. Pelatihan tersebut diikuti 100 peserta yang berasal dari utusan masing-masing DPD serta utusan sayap dan badan partai, guna memenangkan Pilpres dan Pileg 2024. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Kunjungi Kedubes Palestina, Hasto PDIP: Hubungan Batin Bung Karno dan Megawati dengan Palestina Sangat Kuat

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengunjungi Kedutaan Besar Palestina untuk menyatakan dukungan kepada Palestina.


Menlu Retno Ajak Anggota PBB Bangkitkan Kepercayaan, Solidaritas Global

24 September 2023

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan pernyataan Indonesia dalam Sidang ke-78 Majelis Umum PBB di New York, AS, pada Sabtu, 23 September 2023. ANTARA/HO-Kemlu RI
Menlu Retno Ajak Anggota PBB Bangkitkan Kepercayaan, Solidaritas Global

Menlu Retno menyampaikan bahwa setiap negara memiliki hak yang sama untuk membangun dan tumbuh.


Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Berpisah dengan Gedung Pakuan Usai Purnatugas Gubernur Jawa Barat

9 September 2023

Gedung Pakuan. GooglenStreet View
Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Berpisah dengan Gedung Pakuan Usai Purnatugas Gubernur Jawa Barat

Masa jabtan Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat telah berakhir. Ia dan istrinya Atalia Praratya meninggalkan rumah dinas Gedung Pakuan.


Delegasi 5 Negara Ramaikan Parade Asia Africa Festival di Bandung Hari ini

29 Juli 2023

Ribuan Masyarakat Meriahkan Puncak Acara Asia Africa Festival 2019
Delegasi 5 Negara Ramaikan Parade Asia Africa Festival di Bandung Hari ini

Asia Africa Festival mengingatkan kembali peristiwa Konferensi Asia Afrika yang terjadi di Bandung pada 18-24 April 1955.


Bandung Bakal Gelar Festival Asia Afrika Akhir Pekan ini, Museum Tutup Sementara

24 Juli 2023

Meriahnya Festival Peringatan Asia-Afrika Ke-61
Bandung Bakal Gelar Festival Asia Afrika Akhir Pekan ini, Museum Tutup Sementara

Festival Asia Afrika berupa karnaval atau parade di sepanjang jalan bersejarah di Kota Bandung itu terhenti tiga tahun selama karena pandemi.


Profil Acil Bimbo, Kakek Aktris Adhisty Zara yang Sempat Larang Terjun di Dunia Hiburan

10 Juli 2023

Zara Adhisty dan kakeknya, Acil Bimbo. Instagram/@zaraadhsty
Profil Acil Bimbo, Kakek Aktris Adhisty Zara yang Sempat Larang Terjun di Dunia Hiburan

Acil Bimbo pernah melarang cucunya, Adhisty Zara terjun di dunia hiburan. Ini alasannya.


Indonesia Pernah Punya Mendikbud Perempuan Artati Marzuki Sudirdjo, Ini profilnya

20 April 2023

Artati Marzuki Sudirdjo. facebook.com
Indonesia Pernah Punya Mendikbud Perempuan Artati Marzuki Sudirdjo, Ini profilnya

Artati Marzuki Sudirdjo menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Mendikbud. Lantas, siapakah Artati sebenarnya?


Kenapa Konferensi Asia Afrika Digelar 18-23 April 1955: Salah Satunya Sebelum Masuk Bulan Ramadan

18 April 2023

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Kenapa Konferensi Asia Afrika Digelar 18-23 April 1955: Salah Satunya Sebelum Masuk Bulan Ramadan

Konferensi Asia Afrika, yang awalnya diprediksi 10 hari dipangkas separuhnya dan negara-negara sepakat supaya konferensi selesai pada 23 April 1955


Mengenang 68 Tahun Sejarah Konferensi Asia Afrika di Bandung

18 April 2023

PM India, Jawaharlal Nehru (tengah), didampingi penerjemah saat berbincang dengan PM Cina, Chou En Lai (kiri) di sela-sela Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Howard Sochurek/The LIFE Picture Collection/Getty Images
Mengenang 68 Tahun Sejarah Konferensi Asia Afrika di Bandung

Konferensi Asia Afrika 1955 menghasilkan keputusan: memajukan kerja sama antar negara Asia-Afrika di bidang sosial, ekonomi, dan budaya