TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan kuartal II merupakan saat yang tepat untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi. Apalagi kebanyakan proyek pemerintah, khususnya infrastruktur baru mulai berjalan bulan ini.
Menurut JK, pelemahan yang terjadi pada kuartal I dikarenakan oleh faktor ekonomi dunia. "Sehingga pendapatan dan daya beli masyarakat menurun," kata JK ditemui di kantornya, Senin, 20 April 2015.
Penurunan daya beli paling terasa di sektor otomotif dan perumahan. Salah satu yang akan dilakukan oleh pemerintah adalah dengan mempercepat penyaluran anggaran negara. Hal ini akan mendorong daya beli masyarakat.
Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada 2015 melenceng dari asumsi makro yang ditetapkan pemerintah sebesar 5,7 persen. Tekanan eksternal dinilai menjadi salah satu faktor yang mendorong laju pertumbuhan. Faktor eksternal mengacu pada menurunnya harga minyak dan komoditas lain yang turun signifikan. "Minyak, misalnya, dari US$ 110 per barel menjadi US$ 57 per barel," tuturnya.
Meski begitu, menurut dia, pertumbuhan ekonomi tidak berdiri sendiri. Sebab Indonesia merupakan bagian dari sebuah sistem ekonomi global. Sebagai konsekuensinya, perlambatan ekonomi dunia akan berimbas pada kondisi domestik.
FAIZ NASHRILLAH