TEMPO.CO, Jakarta - Gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia di Sanaa, Yaman, terkena bom. Ledakan bom yang terjadi hari ini, Senin, 20 April 2015, membuat sejumlah anggota staf KBRI terluka dan 90 persen bangunan KBRI rusak parah.
Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhammad Iqbal mengatakan gedung KBRI hanya terkena dampak pengeboman. Sasaran utama pengeboman oleh kelompok Houthi adalah gudang senjata yang terletak di Gunung Faj Attan.
Jarak gudang itu sekitar 5 kilometer dari KBRI. "Karena ini gudang senjata, ledakannya sangat besar dan mengguncang sampai KBRI," ujar Iqbal ketika dihubungi, Senin, 20 April 2015. Beberapa bagian KBRI porak-poranda akibat peristiwa ini.
Kata Iqbal, ini adalah serangan terbesar di Yaman sejak terjadi aksi saling serang antara pemberontak Houthi dan pemerintah Yaman pada 25 Maret lalu.
Kondisi Yaman hingga kini sedang tak aman. Negeri itu sedang dilanda konflik antara pemerintah Sunni dan pemberontak Houthi yang beraliran Syiah. Karena itulah sejak Desember 2014 pemerintah berusaha mengevakuasi WNI dari sana. Akhir tahun lalu, pemerintah berhasil mengevakuasi 332 WNI, lalu Februari-Maret 148 orang, dan pada pekan pertama April 220 orang.
ATMI PERTIWI