TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 200 pelaku usaha perjalanan wisata dari dalam dan luar negeri tengah berada di Lombok selama tiga hari sejak Ahad, 19 April 2015. Mereka mengikuti perhelatan Lombok Travel Mart 2 yang diselenggarakan Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia Nusa Tenggara Barat (Asppi NTB) yang bekerja sama dengan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) NTB dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB.
Mereka bertemu dengan 47 pelaku usaha perjalanan wisata NTB untuk memperoleh tawaran paket wisata. Ketua Asppi NTB Jasnawadi Wirajagat mengatakan lembaganya ingin meraih 40 persen dari total target kunjungan dua juta wisatawan ke NTB sepanjang tahun ini.
"Dari 200 pelaku usaha wisata dari luar ini diharapkan masing-masing membawa satu keluarga yang terdiri atas empat orang," kata Jagat. Adapun pelaku usaha wisata mancanegara yang berkunjung ke Lombok berasal dari Malaysia dan Thailand.
Menurut Jagat, destinasi wisata di NTB sudah menjadi bahan perbincangan di Malaysia. Karena selama ini sudah ada penerbangan langsung dari Kuala Lumpur dan Johor, fasilitas tersebut bisa dimanfaatkan. "Kami mengundang mereka ini untuk mendekatkan pasar dengan destinasi," ujarnya.
Apalagi sekarang setiap hari ada penerbangan ke Malaysia dari NTB. Pada saat musim sepi kunjungan wisata, hotel di NTB dipenuhi oleh wisatawan asal Malaysia. "Penumpang pesawat dari Malaysia bukan lagi para TKI NTB, tapi wisatawan," ucap Ketua PHRI NTB Gusti Lanang Patra.
Untuk menambah keyakinan para pelaku usaha wisata tersebut, mereka akan diajak pelesir ke kawasan selatan Lombok, dari Pantai Selong Belanak, Bumbang, Mawun, Kuta, hingga Tunak.
Ketua BPPD NTB Taufan Rahmadi mengatakan promosi juga akan dilakukan terhadap pelaku usaha wisata asal Cina, Korea Selatan, dan Timur Tengah. "Kami akan lebih mendorong lagi," katanya.
SUPRIYANTHO KHAFID