TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta masalah pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia diselesaikan secara baik-baik. "Saya belum dapat laporan, baru baca," kata JK setelah membuka seminar tentang bonus demografi di Hotel Pullman, Jakarta, Senin, 20 April 2015. Saat ini JK menyerahkan proses tersebut kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga.
JK membantah jika ketidakhadirannya dalam pembukaan Kongres PSSI di Surabaya pekan lalu disebut karena pembekuan tersebut. "Saat itu ada geladi resik peringatan Konferensi Asia-Afrika."
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi pekan lalu memutuskan untuk membekukan PSSI. Keputusan itu diambil setelah tiga surat teguran tertulis tidak ditanggapi serius oleh induk olahraga bola sepak tersebut. Dalam surat keputusan yang ditandatangani Menteri Imam Nahrawi, 17 April 2015, tersebut dijelaskan, sampai tenggat batas waktu yang telah ditetapkan dalam surat teguran tertulis I, II, dan III, PSSI nyata-nyata secara sah dan meyakinkan telah terbukti mengabaikan dan tidak mematuhi kebijakan pemerintah.
PSSI dan PT Liga Indonesia juga dinilai mengabaikan rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia yang mencoret Arema Cronus dan Persebaya Surabaya dari daftar peserta kompetisi Liga Super Indonesia 2015 karena adanya klaim kepemilikan ganda. Namun ternyata kedua klub tetap melakukan dua pertandingan di kandang masing-masing.
Menpora memberikan sanksi administratif dengan tidak mengakui semua kegiatan keolahragaan yang dilakukan PSSI.
FAIZ NASHRILLAH