TEMPO.CO , BANDUNG:- Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Herlan J.S sempat bingung saat diminta menyiapkan tentara adat untuk menyambut kepala negara peserta KAA. Pasalnya, Kota Bandung tak memiliki pakaian adat sunda layaknya Yogyakarta dan Solo.
"Jadi kami desain sendiri pakaiannya. Desainnya hampir mirip dengan tentara Inggris," kata Herlan, saat ditemui Tempo di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Bandung, Senin, 20 April 2015. Seperti tentara Inggris, tentara adat Bandung yang dibuat dadakan itu menggunakan wig yang menjulang.
Bedanya, kata Herlan, tentara milik Bandung menggunakan pakaian biru. Warna ini dipilih sesuai dengan warna kesebelasan Persib Bandung. Tak hanya itu, para tentara adat pun akan menggunakan selendang yang bertuliskan kalimat Sunda. Kalimat itu ditulis dengan aksara Sunda kuno.
Menurut Herlan, Pemkot Bandung menyiapkan 20 tentara adat untuk menyambut mereka. Para tentara itu ia rekrut dari Pasukan Pengibar Bendera Kota Bandung. Mereka akan menyambut kedatangan para kepala negara setibanya mereka di Hotel Savoy Homann.
Sebelumnya, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan Presiden Joko Widodo meminta dia mempersiapkan tentara adat untuk menyambut kepala negara dalam Konferensi Asia Afrika ke-60 di Bandung. "Menerima usulan itu saya bingung. Tapi saya terima usulannya," ujar Ridwan kepada Tempo di Jalan Cikapundung Timur, Bandung, Rabu dinihari, 8 April 2015.
Sebab itulah, kata Emil, sesampainya di Bandung, ia langsung mendesain kostum tersebut bersama Dinas Pariwisata Kota Bandung. Ridwan mengklaim bingung lantaran budaya Sunda tidak pernah mengenal pakaian adat untuk tentara. Menurut Ridwan, Jokowi meminta hal tersebut saat Emil mengunjunginya pada Selasa 7 April 2015. Saat itu pula, Ridwan melaporkan perbaikan infrastruktur di Bandung oleh pemerintah setempat.
KAA akan diselenggarakan pada 24 April 2015. Setelah sampai di Bandung pagi hari, para kepala negara akan mengunjungi sejumlah lokasi sejarah KAA, seperti Hotel Savoy Homann dan Gedung Merdeka. Adapun kepala negara muslim akan salat Jumat di Masjid Agung, dan menutup kegiatannya dengan makan siang di rumah dinas Aher.
PERSIANA GALIH