TEMPO.CO, Makassar - Anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap Ambo Ece, 35 tahun, buronan terduga terorisme jaringan Santoso di Bulutironge, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Selasa, 21 April, sekitar pukul 06.30 Wita. "Operasi penindakan dilakukan sekitar 14 orang dari tim Densus 88," kata Kepala Seksi Penerangan Masyarakat Polda Sulawesi Selatan dan Barat Ajun Komisaris Besar Andi Masmini, Selasa, 21 April 2015.
Masmini mengatakan Ambo Ece merupakan warga Kabupaten Wajo. Ambo diketahui beralamat di Bangsalae, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo. Ambo Ece kemudian bergabung dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur yang dipimpin Santoso dan Daeng Koro. "Yang bersangkutan pernah mengikuti pelatihan militer di Walenrang dan Poso," ucap Masmini.
Keterlibatan Ambo Ece dalam tindak pidana terorisme, Masmini menerangkan tidak sekadar bergabung dengan kelompok Santoso. Ambo Ece disinyalir terlibat dalam pembunuhan dua anggota Kepolisian Resor (Polres) Poso, Ajun Inspektur Satu Sudirman dan Brigadir Andi Sapa, di Tamanjeka, Poso, beberapa waktu lalu.
Masmini mengatakan Densus 88 masih mendalami keterlibatan Ambo Ece dalam tindak pidana terorisme. Yang bersangkutan rencananya akan dibawa ke Makassar. Hanya, Masmini belum mengetahui lokasi terakhir keberadaan buronan terorisme yang sudah ditangkap itu.
Dimintai konfirmasi secara terpisah, Kepala Polres Wajo Ajun Komisaris Besar Masrur membenarkan penangkapan DPO terorisme itu di wilayah hukumnya. Namun, dia enggan menjelaskan detail soal penangkapan itu. "Kami sebatas koordinasi dan mengetahui anggota Densus 88 masuk melakukan penangkapan," kata dia.
Soal tindak lanjut penanganan perkara terorisme, Masrur menegaskan akan diusut Densus 88. "Itu bukan kewenangan Polres, melainkan Densus 88," ucap bekas Kepala Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar ini.
Pengungkapan kasus terorisme di Sulawesi Selatan bukan kali pertama mengingat provinsi ini dikhawatirkan menjadi daerah pelarian atau perlintasan kelompok teroris. Sebelumnya, anggota Densus 88 bahkan menembak mati teroris bernama Ilham Syafii di Desa Bunga Didi, Kecamatan Tanalili, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Sabtu, 10 Januari lalu. Ilham juga adalah teroris jaringan Santoso.
TRI YARI KURNIAWAN