TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Kepolisian RI menyatakan telah menemukan enam kasus dugaan korupsi yang dilakukan Denny Indrayana ketika menjabat Wakil Menteri Hukum dan HAM. Enam kasus itu di luar kasus dugaan korupsi pengadaan paspor online (payment gateway) yang saat ini tengah disidik Kepolisian dengan Denny sebagai tersangkanya.
Salah satu dari enam kasus itu adalah perjalanan dinas ganda dari Garuda Indonesia dan kantor imigrasi. "Semua kasus korupsi itu dilakukan saat dia menjabat," kata juru bicara Mabes Polri, Inspektur Jenderal Anton Charlian, saat konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 21 April 2015.
Namun Anton mengaku lupa kota tujuan Denny dalam perjalanan ganda tersebut. Anton juga lupa lima kasus korupsi lainnya. Menurut Anton, keenam kasus dugaan korupsi Denny itu diduga menyebabkan kerugian negara. Ia juga menyatakan Denny bukan aktor tunggal. "Pasti ada yang terlibat, masih dalam penyelidikan," ujarnya.
Enam kasus tersebut, kata dia, berdasarkan laporan dari internal Kementerian Hukum dan HAM. Karena itu, polisi akan kembali memeriksa Denny pada pekan depan.
Sebelumnya, Denny ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dalam program payment gateway pada Juli-Oktober 2014. Terdapat selisih nilai dari pengurusan paspor yang diduga tidak disetorkan ke negara, yakni Rp 32 miliar dari penerimaan negara bukan pajak.
DEWI SUCI RAHAYU
