TEMPO.CO, Bandung - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, akhir pekan ini, nama wakil yang akan mendampinginya akan segera keluar. Menurut Badrodin, hari ini rencananya dilaksanakan sidang untuk menentukan siapa yang akan menjadi Wakapolri mendampinginya.
“Kalau hari ini personel dewan lengkap akan dilakukan hari ini, bisa juga nanti malam dan besok pagi. Paling tidak akhir minggu ini sudah ada Wakapolri,” ujar Badrodin seusai melakukan cek keamanan persiapan KAA di Gedung Merdeka, Bandung, Selasa, 21 April 2015.
Terkait dengan calon wakilnya, Badrodin tidak membeberkan secara gamblang. Badrodin hanya mengatakan yang penting calon Wakapolri sudah berbintang tiga. “Nama-nama calonnya seluruh bintang tiga yang ada di Polri akan dibahas,” kata Badrodin.
Saat ditanya mengenai Komisaris Jenderal Budi Gunawan yang memiliki kans terbesar untuk menjadi wakilnya, Badrodin mengatakan hal tersebut diserahkan kepada Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tinggi (Wanjakti) Polri. “Semua itu saya serahkan kepada Wanjakti. Yang menjadi kriteria saya yang bisa mendampingi saya,” tutur Badrodin.
Nama Komisaris Jenderal Budi Gunawan digadang-gadang sebagai orang nomor dua di institusi kepolisian. Peluang itu muncul setelah putusan praperadilan menganulir penetapan status tersangka yang pernah diberikan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Selain Budi Gunawan, jenderal bintang tiga yang memiliki kans untuk menjadi orang nomor dua di institusi Polri adalah Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Budi Waseso, Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional Komisaris Jenderal Suhardi Alius, dan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Komisaris Jenderal Putut Bayu Seno.
Ada juga sejumlah perwira tinggi bintang tiga angkatan 1981 dan 1982 yang memiliki peluang jadi Wakapolri. Mereka adalah Kepala Badan Penanggulangan Terorisme Komisaris Jenderal Saud Usman Nasution (1981), Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Anang Iskandar (1982), mantan Sestama Lemhanas Komisaris Jenderal Boy Salamudin (1982), dan Kepala Badan Intelijen Keamanan Komisaris Jenderal Djoko Mukti Haryono (1981).
IQBAL T. LAZUARDI S.