TEMPO.CO, Jakarta - Konser raja dangdut Rhoma Irama untuk memeriahkan hari ulang tahun (HUT) Kabupaten Mamuju Utara ke-12 pada 2015 berlangsung ricuh. Anak-anak dan warga lanjut usia terjepit pagar pembatas saat menyaksikan konser yang dipusatkan di alun-alun Pasangkayu, Senin, 21 April 2015.
Konser yang awalnya berjalan lancar berubah jadi ricuh saat Bupati Mamuju Utara Agus Ambo Djiwa dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Mamuju Utara H.M. Natsir bernyanyi bersama Soneta Group.
Keasyikan berjoget, sejumlah anak-anak dan lansia terjepit pagar pembatas dan saling dorong di depan panggung. Bahkan ada yang pingsan, sehingga harus dievakuasi dari kerumunan massa dan mendapat perawatan intensif oleh panitia pelaksana HUT Mamuju Utara. Sejumlah anak yang terlepas dari pantauan orang tuanya pun harus diumumkan lewat pengeras suara.
Beruntung, tidak ada korban jiwa. Meski sempat ricuh, konser tetap berjalan dan dilanjutkan hingga selesai. Hadirnya sang raja dangdut di daerah penghasil komoditas kelapa sawit ini mengakibatkan alun-alun kota menjadi lautan manusia yang datang dari berbagai pelosok desa.
Rhoma membuka kemeriahan puncak hari jadi Mamuju Utara sekitar pukul 21.00 Wita dengan tembang berjudul Apa Kabar. Puluhan lagu dangdut legendaris pun dibawakan penyanyi yang kini telah berusia 70 tahun itu dengan cukup energik. Konser Rhoma dan Soneta Grup ditutup dengan lagu Insya Allah.
Ribuan masyarakat yang memadati alun-alun kota cukup betah menyaksikan penampilan sang raja dangdut dan Soneta hingga akhir konser. Konser ini juga mengakibatkan jalan trans-Sulawesi lumpuh total.
ANTARA