Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jaksa Minta Agen CIA Pembocor Rahasia Dihukum Berat

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Lambang Central Intelligence Agency (CIA), badan intelijen Amerika, yang terdapat di Lobi Markas Besar CIA di Langley. cia.gov
Lambang Central Intelligence Agency (CIA), badan intelijen Amerika, yang terdapat di Lobi Markas Besar CIA di Langley. cia.gov
Iklan

TEMPO.CO, Washington - Jaksa federal, Senin 20 April 2015, mendesak hakim untuk memberikan hukuman berat kepada mantan agen badan intelijen AS, CIA, yang memberikan informasi rahasia kepada reporter New York Times. Jaksa beralasan, kasus ini unik dan hukuman berat akan menghalangi orang lain yang memiliki akses ke informasi rahasia pemerintah untuk melakukan hal sama.

Jaksa tidak merekomendasikan berapa hukuman untuk eks agen CIA itu, Jeffrey Sterling, 47 tahun. Berdasarkan pedoman hukuman federal, hukuman terendah berkisar 19 tahun dan tujuh bulan dan tertinggi 24 tahun dan lima bulan.

Sterling didakwa dengan sembilan tuntutan pada bulan Januari lalu setelah juri memutuskan dengan suara bulat bahwa ia memberikan informasi rahasia kepada seorang reporter New York TImes tentang operasi rahasia CIA untuk melumpuhkan nuklir Iran.

Dakwaan ini adalah kemenangan penting bagi jaksa federal dan pemerintahan presiden Barack Obama yang telah memburu para pembocor informasi rahasia. Pemerintah federal akhirnya tak jadi meminta kesaksian jurnalis Times dan penulis James Risen. Sebelumnya Jaksa berusaha untuk memanggil Risen, tapi ia berulang kali bersumpah untuk memilih masuk penjara daripada mengungkapkan sumbernya. Sterling dituduh sebagai sumber Risen untuk bukunya yang berjudul "State of War."

Sterling dijadwalkan akan divonis pada 11 Mei. Untuk membela permintaannya, jaksa mengatakan bahwa Sterling memiliki motif jahat dan menyebut kerusakan dari kebocoran yang dilakukannya.

Jaksa menyebut Sterling membocorkan rahasia ini karena "murni balas dendam." Pengungkapan Sterling juga membuat operasi itu berhenti dan menjadikan seorang ilmuwan Rusia dan keluarganya, yang bekerja dengan CIA untuk proyek ini, dalam bahaya. "Potensi kerusakannya tidak terkendali dan berpotensi tidak terbatas," tulis jaksa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jaksa mendesak Hakim Distrik AS Leonie M. Brinkema untuk menghukum berat Sterling yang itu "akan mengirim pesan yang tepat dan banyak untuk semua orang yang dipercaya menangani informasi rahasia bahwa bahwa pelanggaran hukum yang disengaja terkait informasi pertahanan nasional akan diburu secara agresif, dan mereka yang melanggar hukum dengan cara ini akan diadili, didakwa dan dihukum sesuai ketentuan itu."

APapun hukuman Brinkema akhirnya akan memicu kontroversi mengingat adanya penanganan berbeda oleh pemerintah federal atas kasus 'pembocoran rahasia" dalam beberapa tahun terakhir.

Mantan Direktur CIA David Petraeus H., pensiunan jenderal, menyetujui kesepakatan bulan lalu yang memungkinkan dia untuk menghindari penjara, serta penyelidikan pensiunan Jenderal Marinir James E. "Hoss" Cartwright yang dilaporkan terhenti karena khawatir informasi sensitif akan terbuka dalam penuntutan terhadapnya.

Pengacara Sterling dalam pembelaan sebelumnya mengatakan bahwa kliennya dituntut secara diskriminatif, sembari merujuk pada kasus Petraeus dan Cartwright. "Pemerintah harus menjelaskan mengapa keadilan kepada Jenderal berkulit putih putih sangat berbeda dari yang dihadapi Sterling," tulis pengacara Sterling. Sterling adalah warga kulit hitam.

WASHINGTON POST | ABDUL MANAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pembocor Dokumen Rahasia AS soal Perang Ukraina Dihukum 16 Tahun Penjara

49 hari lalu

Jack Douglas Teixeira. Social Media Website/via Reuters
Pembocor Dokumen Rahasia AS soal Perang Ukraina Dihukum 16 Tahun Penjara

Jack Teixeira, penyebar dokumen rahasia militer AS tentang perang Ukraina, dihukum 16 tahun 8 bulan penjara.


Debat Capres 2024: Anies Baswedan Ingatkan Prabowo Soal Kemenhan Dibobol Hacker Two2 pada 2023

8 Januari 2024

Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri), dan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo beradu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu 7 Januari 2024. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Debat Capres 2024: Anies Baswedan Ingatkan Prabowo Soal Kemenhan Dibobol Hacker Two2 pada 2023

Anies Baswedan singgung Prabowo soal Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang dipimpin Prabowo Subianto pernah dibobol hacker pada 2023.


Biden Diinterogasi dalam Penyelidikan Dokumen Rahasia di Rumahnya

10 Oktober 2023

Petugas keamanan swasta menjaga  rumah pantai milik Presiden AS Joe Biden, setelah agen FBI melakukan penggeledahan terencana di Pantai Rehoboth, Delaware, AS, 1 Februari 2023. REUTERS/Mark Makela
Biden Diinterogasi dalam Penyelidikan Dokumen Rahasia di Rumahnya

Presiden Amerika Serikat Joe Biden diinterogasi sebagai bagian dari penyelidikan atas penanganannya terhadap dokumen rahasia


Trump Bantah Tudingan Membocorkan Rahasia Kapal Selam Nuklir AS ke Pengusaha Australia

7 Oktober 2023

Miliarder Australia Anthony Pratt (kiri), mantan Presiden AS Donald Trump dan mantan Perdana Menteri Australia Scott Morrison. FOTO/X
Trump Bantah Tudingan Membocorkan Rahasia Kapal Selam Nuklir AS ke Pengusaha Australia

Mantan presiden AS Donald Trump membantah laporan bahwa ia telah berbagi rahasia kapal selam nuklir Amerika dengan seorang pengusaha Australia.


Utusan Amerika Serikat untuk Iran Diskors, Diselidiki Atas Penyalahgunaan Informasi Rahasia

30 Juni 2023

Utusan Khusus AS untuk Iran Robert Malley dan Barry Rosen, berkampanye untuk pembebasan sandera yang dipenjara oleh Iran, duduk di meja selama wawancara dengan Reuters di Wina, Austria, 23 Januari 2022. REUTERS/Francois Murphy
Utusan Amerika Serikat untuk Iran Diskors, Diselidiki Atas Penyalahgunaan Informasi Rahasia

Utusan khusus Amerika Serikat untuk Iran, Rob Malley, tengah diskors dan izin keamanannya ditangguhkan.


Tersangka Pembocor Dokumen Rahasia Ajukan Tak Bersalah untuk Semua Tuduhan

22 Juni 2023

Agen FBI menangkap Jack Teixeira, seorang pegawai Garda Nasional Angkatan Udara AS, setelah kebocoran dokumen rahasia AS secara online di North Dighton, Massachusetts, AS, 13 April , 2023. , Jack Teixeira, ditangkap atas kebocoran dokumen rahasia Pentagon. WCVB-TV via ABC via REUTERS.
Tersangka Pembocor Dokumen Rahasia Ajukan Tak Bersalah untuk Semua Tuduhan

Jack Teixeira didakwa atas pengungkapan dokumen rahasia AS terkait perang Ukraina dan banyak masalah sensitif lainnya.


Trump Dinilai Tak Punya Kuasa Deklasifikasi Dokumen Senjata Nuklir AS

19 Juni 2023

Mantan Presiden A.S. Donald Trump tiba di Bandara Internasional Miami saat dia akan hadir di pengadilan federal atas tuduhan dokumen rahasia, di Miami, Florida, A.S., 12 Juni 2023. REUTERS/Marco Bello
Trump Dinilai Tak Punya Kuasa Deklasifikasi Dokumen Senjata Nuklir AS

Pakar keamanan menilai Donald Trump tidak memiliki otoritas hukum untuk mendeklasifikasi dokumen terkait senjata nuklir Amerika Serikat, bahkan ketika dia menjadi presiden.


Daniel Ellsberg, Pembocor Pertama Dokumen Rahasia AS, Mangkat pada Usia 92 Tahun

17 Juni 2023

Daniel Ellsberg. REUTERS/Jonathan Ernst
Daniel Ellsberg, Pembocor Pertama Dokumen Rahasia AS, Mangkat pada Usia 92 Tahun

Daniel Ellsberg, analis militer AS yang berubah pikiran tentang Perang Vietnam, membuatnya membocorkan dokumen rahasia "Makalah Pentagon".


Dewan Juri AS Dakwa Tersangka Kebocoran Dokumen Rahasia Pentagon, Terancam 60 Tahun Penjara

16 Juni 2023

Jack Douglas Teixeira (Facebook)
Dewan Juri AS Dakwa Tersangka Kebocoran Dokumen Rahasia Pentagon, Terancam 60 Tahun Penjara

Dewan juri federal telah mendakwa Jack Douglas Teixeira, pengawal Nasional Udara Amerika Serikat, yang dituduh membocorkan dokumen rahasia Pentagon


Sebut 37 Dakwaan untuknya Tepat, Trump Olok-olok Bekas Jaksa Agung Pilihannya

12 Juni 2023

Donald Trump dan William Barr dalam sebuah acara  di Capitol Hill di Washington, AS, 15 Mei 2019. REUTERS/Carlos Barria/Files
Sebut 37 Dakwaan untuknya Tepat, Trump Olok-olok Bekas Jaksa Agung Pilihannya

Trump menanggapi komentar mantan Jaksa Agung Barr dengan kritik dan penghinaan, serta menggambarkannya sebagai jaksa "malas" dan "lemah".