TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan masyarakat Indonesia secara tidak sadar belum bisa menerima kenyataan bahwa kaum perempuan bisa lebih maju dibanding laki-laki. Ahok berujar, pemahaman ini justru menunjukkan kemunduran dari semangat yang diperjuangkan Kartini.
"Alam bawah sadar kita masih tak menerima bahwa perempuan lebih maju," ucap Ahok di Balai Kota, Selasa, 21 April 2015. Padahal, tutur Ahok, perempuan berperan penting dalam kesuksesan banyak orang.
Ahok menjelaskan, kondisi ini tak jauh berbeda dibanding pemahaman warga Amerika Serikat. Jalan perempuan untuk menduduki posisi presiden di kedua negara masih sulit. Indonesia, kata Ahok, sedikit lebih beruntung lantaran pernah memiliki Megawati Soekarnoputri sebagai presiden.
Untuk itu, Ahok membuka peluang seluas-luasnya bagi perempuan untuk berkarier di jajaran pejabat Pemerintah Provinsi DKI. Ahok mempersilakan pegawai perempuan mengikuti tes setiap ada evaluasi kenaikan jabatan.
Ahok pun mengaku tak membatasi porsi jabatan yang bisa diisi perempuan. Menurut Ahok, pembatasan itu malah menjadi penghinaan bagi perempuan. "Tak usah pakai jatah, perempuan mampu bersaing, kok," ujarnya.
LINDA HAIRANI