TEMPO.CO, Makassar - Bursa calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) jelang muktamar di Jombang, Jawa Timur, 1-5 Agustus 2015, mulai menghangat. KH Salahuddin Wahid alias Gus Solah, di antaranya, mengklaim didukung suara dari lebih dari 30 persen pengurus cabang.
"Awalnya belasan cabang, sekarang mungkin sudah sepertiga cabang se-Indonesia yang meminta saya maju lagi," kata pemimpin Pondok Pesantren Tebuireng di Jombang, Jawa Timur, itu saat dihubungi Tempo, Rabu, 22 April 2015.
Gus Solah mengaku tidak berminat lagi maju sebagai calon Ketua Umum PBNU andai tidak diminta. Dia sebelumnya dua kali maju bersaing dalam bursa serupa, yakni di Boyolali, Jawa Tengah, dan Makassar, Sulawesi Selatan.
Tapi dua kali pula gagal. Di Boyolali, adik mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu kalah oleh Hasyim Muzadi, sedangkan di Makassar mesti mengakui keunggulan Said Aqil Siradj, calon inkumben saat ini.
"Saya sudah dua kali (maju). Tapi sekarang para kiai dan cabang-cabang ada yang meminta saya," ujar Gus Solah yang ketika dihubungi sedang berada di Makassar untuk acara pramuktamar.
Cucu pendiri NU, KH Hasyim Asy`ari, ini menuturkan akan berkeliling sedikitnya ke sepuluh provinsi untuk kepentingannya dalam muktamar tahun ini. Selain ke Sulawesi Selatan, dia menyatakan akan berkunjung di antaranya ke Banten, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Gorontalo, Kepulauan Riau, dan Sumatera Utara.
"Selain menyerap aspirasi warga Nahdliyin, saya juga menyampaikan pikiran-pikiran saya," katanya.
Dari hasil serap aspirasi itu, menurut Gus Solah, pasti akan ditemukannya keluhan atas kinerja PBNU di bawah kepemimpinan Said Aqil Siradj. "Misalnya keterbatasan dana dan ketidakmampuan dalam melakukan perbaikan-perbaikan organisasi," ucapnya. Bila terpilih, dia berjanji akan memperbaiki organisasi dan melakukan kaderisasi.
Selain Gus Solah dan Said Aqil, nama lain yang sudah muncul dalam bursa calon Ketua Umum PBNU tahun ini adalah KH Muhammad Adnan. Dia adalah mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah dan kini menjabat Wakil Rais Syuriah PWNU Jawa Tengah.
ISHOMUDDIN