TEMPO.CO, Bogor - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Susana Yambise mengatakan Jawa Barat merupakan satu dari tiga provinsi di Indonesia dengan kasus kejahatan terhadap anak dan perempuan yang tinggi.
"Berdasarkan catatan dan laporan yang kami dapat, kasus kejatahan yang menimpa anak dan perempuan di Jawa Barat masih sangat tinggi, begitu juga di Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Yohana di Bogor, Senin 20 April 2015.
Yohana menyatakan pernah menerima laporan jika di Jawa Barat saat ini telah terjadi modus kejahatan seksual yang pelakunya merupakan warga negara asing dengan sasaran masyarakat yang tinggal di perkampungan miskin. "Kejahatan seksual dengan modus baru ini menimpa masyarakat kampung dan miskin di Jawa Barat," kata Yohana.
Menurut Yohana, modus kejahatan seksual oleh Warga Negara Asing ini dilakukan dengan cara mendatangi warga di perkampungan miskin di Jawa Barat dan meminta mereka melakukan hubungan seksual antara anak dengan orang tua. "Mereka meminta agar ayah dan anak melakukan persetubuhan, dan aksi tersebut direkam oleh orang asing tersebut," kata dia.
Sebagai upahnya, warga asing itu, menurut Yohana, memberikan uang sebesar US$ 20 atau sekitar Rp 250 ribu. "Saya sudah melihat rekamannya, dan mungkin oleh orang luar negeri itu rekamannya dijadikan sebagai bisnis mereka di sana," ungkap Yohana.
Meski menjelaskan modus kejahatan seksual ini, Yohana menolak menyebut dari siapa dia mendapat laporan itu dan di mana kejadiannya. "Pokoknya di Jawa Barat dan laporan itu dari salah satu yayasan," kata Yohana.
Karenanya, dalam kunjungannya ke Kabupaten Bogor, Yohana meminta kepada Bupati Bogor untuk mengawasi setiap wilayah. "Kami meminta Bupati harus melihat ke desa-desa untuk membangun strategi. Mulai kader PKK dan satgas-satgas di setiap wilayah sangat penting untuk ikut mengawasinya, bahkan bekerjasama dengan Kepala Desa agar dapat mencegah kejahatan yang perempuan dan anak menjadi korbanya," terangnya.
Bupati Bogor Nurhayanti mengatakan terus melakukan sosialisasi mengenai penerapan hukum atas kejahatan terhadap anak. "Kami juga memiliki banyak program yang menyentuh untuk perempuan dan anak di Kabupaten Bogor," kata dia.
Nurhayanti mengatakan, penduduk Kabupaten Bogor berjumlah 5,3 jiwa yang tersebar di 40 kecamatan yang memuliki luas sekitar 290 ribu hektar. "Dari jumlah penduduk ini, 43 persenya merupakan perempuan dan 21 persenya merupakan anak-anak," kata dia.
M. SIDIK PERMANA