TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo mengajak negara-negara Asia-Afrika untuk bersama-sama mengatasi masalah kekerasan global, termasuk radikalisme. Jokowi menyampaikan hal ini dalam pidatonya dalam pembukaan acara peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika di Jakarta Convention Center, Rabu, 22 April 2015.
"Kami harus bekerja sama mengatasi kekerasan global, radikalisme, termasuk ISIS," ujar Jokowi dalam pidatonya.
Dalam pidato tersebut, Jokowi menyoroti terjadinya konflik yang terjadi di negara-negara Islam di dunia. Untuk mengatasi masalah radikalisme dan kekerasan global, khususnya di negara-negara Islam, tutur Jokowi, Indonesia menginisiasi pertemuan dengan negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di sela-sela penyelenggaraan peringatan KAA. Dalam pertemuan tersebut, diharapkan muncul solusi untuk mengatasi masalah radikalisme.
"Indonesia memprakarsai pertemuan informal dengan negara-negara OKI untuk mencari solusi berbagai konflik yang melanda dunia Islam. Kami harus bekerja sama menciptakan keamanan secara eksternal dan internal," kata Jokowi.
Jokowi menilai keamanan eksternal dan internal harus dijamin karena menjadi kunci pembangunan tiap negara. Keamanan eksternal dan internal banyak negara, ucap Jokowi, banyak terancam karena masalah radikalisme.
Untuk menciptakan keamanan global, Presiden juga menekankan pentingnya keamanan samudra dan laut untuk lalu lintas perdagangan. Menurut dia, keamanan laut juga esensial bagi pembangunan sebuah negara. Lebih lanjut, Jokowi mengajak negara-negara di Asia-Afrika untuk tidak menyelesaikan tiap sengketa dengan jalan kekerasan. "Tugas dan tantangan inilah yang harus kita rumuskan dalam sidang KAA kali ini," tuturnya.
ANANDA TERESIA