TEMPO.CO, Jakarta - Pidato Presiden Joko Widodo saat membuka peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika di Jakarta Convention Center, Rabu pagi, 22 April 2015, disambut tepuk tangan meriah. Presiden Jokowi tak hanya bicara peta politik di kawasan Asia-Afrika, tapi juga bagaimana seharusnya dukungan Asia-Afrika terhadap keamanan kawasan. Juga tekanan gerakan Asia-Afrika terhadap posisi PBB agar mereformasi diri. Ini karena PBB dianggap tak berdaya menghadapi aksi kekerasan yang terjadi di Timur Tengah.
Siapa sesungguhnya penyusun pidato Jokowi ini? Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto menuturkan pidato itu disusun tim substantif. Tim itu beranggotakan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Luhut Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto. Tim substantif dibantu tim dari Kementerian Luar Negeri, Sekretariat Negara, dan Kantor Staf Kepresidenan. "Ada juga tim khusus yang melibatkan Rizal Sukma, Sukardi Rinakit, dan Teten Masduki," kata Andi Widjajanto. (Baca: Ada Delegasi KAA, Pulang Kantor Jangan Lewat Segi Tiga Emas)
Rizal Sukma adalah Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS). Doktor ilmu politik dari London School of Economics and Political Studies ini bergabung dalam tim pakar yang membantu Jokowi sejak kampanye pemilu presiden lalu. Rizal Sukma merupakan penasihat dekat Jokowi untuk isu-isu politik internasional.
Teten Masduki kini menjadi Staf Khusus Sekretaris Kabinet. Sedangkan Sukardi Rinakit, peneliti Soegeng Sarjadi Syndicate, merupakan Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Dua orang lain yang dilibatkan adalah Deputi I Bidang Monitoring dan Evaluasi Kantor Staf Kepresidenan Darmawan Prasodjo dan Deputi II Bidang Pengelolaan dan Kajian Program Prioritas Kantor Staf Kepresidenan Yanuar Nugroho. (Baca: Ada KAA, Jalan Protokol serta Tol Semanggi dan Senayan Ditutup 16.00-19.30)
Menurut Andi, dengan dibantu tim tersebut, Jokowi melakukan pembahasan pidatonya beberapa kali. "Setelah draf awal ada, finalisasi dilakukan melalui beberapa pertemuan langsung dengan Presiden. Konsultasi final dengan Presiden dilakukan Minggu sore di Istana Merdeka," kata Andi.
ANANDA TERESIA
VIDEO TERKAIT: