TEMPO.CO, Bandung - Panglima Daerah Militer Kodam III Siliwangi, Mayor Jenderal Dedi Kusnadi Thamim, akan menurunkan 400 anggotanya untuk menjaga kepala negara yang menginap di Bandung. Menurut dia, para kepala negara akan menginap di empat hotel dengan standar presiden di Bandung.
"Kami turunkan empat peleton, untuk berjaga di semua ring dua setiap hotel," kata dia, saat ditemui seusai gladi bersih di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Bandung, Rabu, 22 April 2015. Hingga saat ini terdapat lima kepala negara yang hendak menginap di Bandung setelah acara Konferensi Asia Afrika ke-60 rampung.
Menurut Dedi, ring satu hotel akan dijaga oleh pasukan pengamanan presiden (paspampres) masing-masing negara. Sementara ring dua akan diajaga oleh pasukan Kodam III Siliwangi, dan aparat Polisi Daerah Jawa Barat. "Polisi juga akan menurunkan jumlah yang sama," kata dia. Selama KAA berlangsung, Kodam III Siliwangi akan menurunkan 4.250 personelnya.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan kelima kepala negara itu antara lain Presiden Cina Xi Jinping, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Deputi Presiden Afrika Selatan, Presiden Venezuela Nicolas Maduro, dan Perdana Menteri Malaysia Datuk Sari Nazib Tun Razak. "PM Malaysia di Hotel Hilton, Deputi Presiden Afrika Selatan di Hotel Papandayan, sisanya di Hotel Savoy Homann dan Hotel Preanger," ujar Emil, sapaan akrab Ridwan.
Menurut Emil, Kota Bandung tak memiliki banyak hotel dengan kelas presiden. Namun, dia memastikan kelima presiden dapat menempati kamar kelas presiden. Dia menyambut niat menginap mereka, meski pemerintah perlu mengantisipasi ancaman pada kelima kepala negara.
Sebelumnya, Presiden Cina Xi Jinping meminta Emil menyiapkan pengamanan ekstra selama berada di Bandung. Hal tersebut disampaikan pada pemerintah melalui paspampres di Cina.
"Bandung hanya mengurusi keamanan Jinping selama dia menginap di Bandung. Sisanya saya enggak ikutan, karena keamanan Jinping koordinasi antar paspampres," kata Emil, Ahad lalu.
PERSIANA GALIH