TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mendadak batal menghadiri Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika. Sharif terpaksa berangkat ke Arab Saudi untuk menghadiri pertemuan yang membahas penyelesaian konflik berdarah di Yaman.
"Pemberitahuan pembatalan Bapak Nawaz Sharif disampaikan kemarin malam. Bapak Nawaz Sharif memohon maaf karena tidak dapat hadir," kata Atase Pertahanan Kedutaan Besar Pakistan Muhammad Shahid Siddeeq kepada Tempo pagi ini, Rabu, 21 April 2015.
Sebagai gantinya, setelah Nawaz Sharif memastikan tidak dapat hadir dalam Peringatan 60 Tahun KAA, Pakistan mengutus Sartaj Aziz, Menteri Luar Negeri negara itu.
Saat Presiden Joko Widodo membuka secara resmi peringatan KAA pagi ini, Siddeeq akan menyampaikan permintaan maaf PM Pakistan kepada Presiden Jokowi.
Menurut Siddeeq, Nawaz besok pagi akan berangkat ke Riyadh untuk membahas penyelesaian konflik Yaman. Pakistan, ujar dia, secara aktif mencari jalan penyelesaian konflik Yaman bersama Arab Saudi, Turki, dan Iran.
Pakistan merupakan satu dari lima negara penggagas Konferensi Asia-Afrika. Sedangkan empat negara lainnya adalah Indonesia, India, Myanmar (Burma), dan Sri Lanka (Ceylon).
Sementara itu, Kepala Staf Presiden Luhut Panjaitan mengatakan total delegasi yang menghadiri KAA saat ini telah mencapai angka 106. Sebanyak 29 106 delegasi tersebut merupakan kepala negara. "Memang ada beberapa kepala negara yang tadinya dijadwalkan hadir jadi tidak hadir karena ada urusan internal di negaranya," katanya.
MARIA RITA | MECHOS DE LAROCHA