TEMPO.CO, Muenchen - Bayern Muenchen “cukup” hanya tampil luar biasa pada babak pertama di Stadion Allianz Arena, Muenchen, Jerman, Rabu dinihari 22 April 2015, untuk menutup defisit gol mereka pada perempat final pertama Liga Champions melawan Porto dan lolos ke semifinal.
Bayern tidak hanya meraih kemenangan 2-0 di Allianz Arena untuk menyamakan skor menjadi 3-3 setelah kalah 1-3 di Porto. Pada babak pertama itu, klub raksasa Bundesliga Jerman menggilas lawannya dari Portugal itu 5-0 sebelum kebobolan 1 gol dan akhirnya menang 6-1. Dengan hasil itu, Bayern maju ke semifinal dengan kemenangan agregat 7-4.
“Sulit mencari kata apapun (untuk menggambarkan kemenangan besar mereka),” kata penyerang Bayern yang juga pemain tim nasional Jerman, Thomas Muller. “Kami tidak pernah membayangkan bisa tampil seperti ini pada babak pertama. Itu benar-benar kerja keras dan saya cukup lelah. Tapi, tidak ada yang lebih baik dari hal itu. Persembahan hebat untuk timku,” Muller melanjutkan.
Sedangkan penyerang dari Polandia, Robert Lewandowski, yang memborong 2 gol dalam pertandingan itu mengatakan penampilan mereka pada babak pertama sangat mengesankan. “Kami adalah Bayern dan kami mampu mengubah keadaan setelah kalah 1-3. Kami tahu harus bekerja keras. Lima gol dalam babak pertama tentu saja sungguh gila,” kata Lewandowski.
Porto berhasil membuat Bayern Muenchen kebobolan di kandang, Stadion Allianz Arena, untuk pertama kali dalam Liga Champions musim ini, 2014-2015. Tapi, satu gol dari Porto di Allianz Arena, Rabu dinihari, 22 April 2015, tidak cukup buat klub terkemuka dari Portugal itu untuk mengulang sejarah pada babak final European Champions Club 1987. Saat itu, Porto mengalahkan Bayern untuk pertama kali.
Alih-alih menang, Porto malah digilas oleh Bayern Muenchen dengan skor 6-1 pada perempat final kedua Liga Champions 2014-15 di Allianz Arena, Rabu dinihari, 22 April 2015.
Setelah kalah secara mengejutkan yaitu 1-3 dari Porto di Lisabon pada perempat final pertama musim ini, Bayern Muenchen mengamuk di Allianz Arena dengan skor 6-1 sehingga unggul agregat 7-4 untuk meluncur ke semifinal.
Semula, gol dari Jackson Martinez ke gawang Bayern pada menit ke-73 sempat menimbulkan harapan Porto bisa ganti memukul balik. Dalam kedudukan 5-1 untuk Bayern, Porto tinggal mencetak 2 gol lagi untuk menyamakan skor agregat 6-6 dan lolos ke semfinal berkat gol tandang.
Tapi, pada menit ke-87, bek Porto, Ivan Marcano, melakukan tackle keras terhadap pemain Bayern, Thiago Alcantara, sehingga harus keluar lapangan karena mendapat kartu kuning kedua dalam pertandingan itu yang otomatis diikuti dengan keluarnya kartu merah. Hanya berselang satu menit, gelandang Bayern asal Spanyol Xabi Alonso, kembali membobol gawang Porto melalui eksekusi hadiah tendangan bebas. Bayern pun menjauh lagi 6-1 sehingga unggul 7-4 dalam skor agregat. Keunggulan itu bertahan sampai babak kedua usai.
Sebelumnya, Bayern Muenchen membuktikan kapasitasnya sebagai klub raksasa di Bundesliga Jerman maupun Eropa setelah unggul telak 5-0 atas Porto pada babak pertama
Klub Bavarian asuhan mantan pelatih Barcelona, Pep Guardiola, ini melakukan pukulan balik yang luar biasa setelah kalah 1-3 di kandang klub kampiun Liga Portugal itu.
Pertandingan babak pertama di Allianz Arena akan menjadi kenangan buruk yang melekat di kepala para pemain Porto. Pasalnya, anak-anak asuhan Guardiola seperti melakukan tembakan gencar untuk mengoyak jala gawang Porto. Alcantara Thiago mencetak gol pertama pada menit ke-14 disusul oleh Jerome Boateng menit ke-22, penyerang Bayern asal Polandia, Robert Lewandowski menit ke-27, Thomas Muller 36, dan Lewandowski lagi menit ke-40.
Susunan Pemain
Bayern Muenchen: Neuer, Rafinha, Boateng, Badstuber, Bernat, Lahm, Alonso, Thiago, Muller, Lewandowski, Gotze.
Cadangan: Reina, Dante, Pizarro, Gaudino, Rode, Weiser, Schweinsteiger.
Porto: Fabiano, Reyes, Maicon, Marcano, Martins Indi, Herrera, Casemiro, Oliver Torres, Quaresma, Martinez, Brahimi.
Cadangan: Helton, Quintero, Evandro, Hernani, Ricardo, Ruben Neves, Aboubakar.
Wasit: Martin Atkinson (Inggris).
BBC | GUARDIAN | HARI PRASETYO