TEMPO.CO, Padang - Pemain Semen Padang asal Republik Macedonia, Goran Gancev, mengaku khawatir kompetisi Liga Super Indonesia atau Qatar National Bank League kembali ditunda karena adanya pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia oleh Menteri Pemuda dan Olahraga.
"Bagaimana kita bisa bermain baik dengan perform penuh ketika ada penundaan liga?" kata Goran kepada Tempo, Rabu, 22 April 2015. Padahal, kata Goran, mereka telah latihan selama empat bulan.
"Pelatih bukan penyihir," ujar Goran, yang mengaku kecewa. Bagi Goran, hidupnya adalah sepak bola, sehingga ia mengharapkan yang terbaik untuk sepak bola Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi akhirnya mengambil langkah tegas dengan membekukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia. Keputusan itu diambil setelah tiga surat teguran tertulis tidak ditanggapi serius oleh PSSI.
Dalam surat keputusan yang ditandatangani Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi pada 17 April 2015 disebutkan, sampai batas waktu yang telah ditetapkan dalam surat teguran tertulis I, II, dan III, PSSI nyata-nyata secara sah dan meyakinkan terbukti mengabaikan dan tidak mematuhi kebijakan pemerintah.
Berdasarkan itulah Menteri Pemuda dan Olahraga memberikan sanksi administratif dengan tidak mengakui semua kegiatan keolahragaan yang dilakukan PSSI. Keputusan berlaku sejak surat itu ditetapkan.
Namun semua pertandingan Indonesia Super League (ISL) 2015, Divisi Utama, Divisi I, II, dan III tetap berjalan sebagaimana mestinya dengan supervisi Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) bersama Asosiasi Provinsi PSSI dan klub setempat.
ANDRI EL FARUQI