TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo secara resmi menutup Konferesi Tingkat Tinggi Asia Afrika di Plenary Hall, Jakarta Convention Center. Dalam pidato penutupan, Jokowi menyatakan kegembiraannya karena semua peserta peringatan KAA ke-60 sepakat mendirikan Pusat Asia Afrika di Indonesia."Saya juga gembira bahwa sidang sepakat mendukung berdirinya Asia Afrika Center di Indonesia," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, delegasi dan peninjau antusias, penuh kehangatan dan persaudaraan selama mengikuti peringatan Konferensi Asia Afrika ke-60. Selama dua hari semua peserta bekerja keras dengan sepenuh hati menyusun langkah nyata guna memperkuat dan memajukan tatanan dunia yang lebih damai dan adil.
Selain itu, untuk mendorong terjadinya kerja sama yang saling menguntungkan agar dapat menjembatani kesenjangan pembangunan dan merealisasikan kemerdekaan palestina serta memastikan tersedianya dana bagi pembangunan infrastruktur.
"Kita telah berhasil merumuskan tiga kesepakatan penting," kata Jokowi. Tiga kesepakatan itu, pertama pesan Bandung. Kedua, deklarasi penguatan kemitraan strategis baru Asia Afrika. Dan ketiga, deklarasi mengenai Palestina.
Jokowi melanjutkan, Konferensi Asia Afrika merupakan satu forum antar pemerintah terbesar di luar PBB yang dihadiri negara -negara Asia Afrika dan beberapa negara pengamat. Suara yang disampaikan dalam konferensi ini, Jokowi menegaskan, adalah suara kebangkitan bangsa-bangsa Asia Afrika, sekali lagi suara-suara kebangkitan bangsa-bangsa Asia Afrika.
"Oleh sebab itu suara dan keputusan kita tidak dapat diabaikan oleh siapapun dan dalam konferensi ini kita sepakat untuk menggelorakan kembali inti perjuangan selatan-selatan yaitu kesejahteraan, solidaritas dan stabilitas negara-negara Asia Afrika," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi mengatakan, semua peserta konferensi telah sepakat untuk membentuk jejaring pusat penjagaan perdamaian di kedua kawasan yang dapat memfasilitasi kerja sama peningkatan kapasitas. "Kita semua mengecam aksi-aksi ekstrimisme dan terorisme yang mengatasnamakan agama dan mendorong dialog budaya dan agama. Kita juga sepakat meningkatkan perdagangan dan investasi sebagai mesin pendorong perekonomian,"ujarnya.
Dalam kaitan ini, peserta konferensi mendorong sistem perdagangan multilateral yang adil yang pro pembangunan dan inklusif, yang berkontribusi pada pertumbuhan pada investasi dan lapangan kerja serta yang berwawasan lingkungan dan berkesinambungan.
Menurut Jokowi, para peserta konferensi menyadari pentingnya sektor maritim dan arti strategis samudera Hindia sebagai jembatan untuk pembangunan ekonomi di Asia dan Afrika. Kerja sama maritim akan menjadi salah satu pilar utama kemitraan strategis baru Asia Afrika.
"Saya akan bekerja dengan Anda semuanya untuk memastikan kemitraan strategis antara Asia dan Afrika benar-benar terwujud. Saya juga akan bekerja dengan Anda semuanya demi kemakmuran keadilan ketentraman dan untuk seluruh bangsa Asia Afrika," kata Jokowi.
Di akhir pidato, Jokowi mengucapkan terima kasih atas kehadiran ketulusan dan pencerahan yang diberikan oleh semua peserta." Semua ini demi martabat dan kejayaaan selatan-selatan yang selalu memegang teguh perikemanusiaan dan perdamaian abadi."
ALI HIDAYAT