TEMPO.CO , Pekanbaru : Sekretaris Desa Lemang, Kecamatan Rangsang barat, Kepulauan Meranti, Sumitro mengatakan, Romlah, 25 tahun, baru sepekan resmi menyandang status sebagai janda ketika dibunuh kekasihnya, IH, 17 tahun.
Sebelumnya Romlah memang sudah lama ditinggal suaminya merantau ke Malaysia. Namun, "Proses perceraiannya baru tanggal 14 April lalu diputuskan pengadilan," kata Sumitro saat dihubungi Tempo, Kamis, 23 April 2015.
Perceraian terjadi atas gugatan suaminya karena korban tidak bisa memberikan keturunan. Romlah adalah anak semata wayang sebuah keluarga di Desa Lemang. Di mata masyarakat, korban bersikap normal seperti orang kebanyakan dan bekerja sebagai pelayan kedai kopi di Kabupaten Siak. "Anaknya baik dan pendiam," kata Sumitro.
Warga setempat mengetahui bahwa korban memang memiliki hubungan asmara dengan IH, warga Desa Bantar. Korban dibunuh seusai melihat acara penyerahan hadiah peserta MTQ, Sabtu malam, 18 April 2015, sekitar pukul 23.30. (Baca: 2 Pembunuh Janda Itu Berencana Memperkosa Korban)
Tersangka, IH, mengajak korban ke kawasan pelabuhan. Setibanya di tempat sepi itu, dia merayu korban untuk diajak berhubungan badan. Tapi korban menolak dengan alasan perbedaan usia mereka. Pelaku yang tengah di puncak nafsu kalap mata terus memaksa. Karena Romlah tetap menolak, pelaku mencekik korban hingga tewas.
Setelah Romlah tidak bernyawa, pelaku justru memperkosa korban. Teman tersangka, AS, 17 tahun, yang mengetahui IH pergi bersama korban, kemudian datang. Tersangka meminta tolong kepada AS untuk mengubur jasad korban. Keduanya lalu mengubur korban dan membuat galian tanah tidak begitu dalam di samping gudang salai kelapa, Jalan Peranggas, dekat pelabuhan.
Peristiwa pembunuhan itu terbongkar setelah mayat korban ditemukan dua hari berikutnya, Selasa, 21 April 2015, sekitar pukul 16.30. Ketika itu, anak-anak yang sedang bermain layang-layang menemukan kaki korban yang muncul di atas permukaan tanah. Saat ditemukan, kondisi mayat setengah telanjang, hanya dibaluti baju dan bra.
Polisi meringkus IH saat berada di rumahnya pada Rabu, 22 April 2015, ketika pelaku bersiap-siap akan kabur meninggalkan rumah. Polisi juga menangkap AS, 17 tahun, yang membantu IH mengubur korban.
RIYAN NOFITRA
Baca Juga:
Pagi Ini Semanggi Sampai ke Cawang Ditutup
Bukan Akik, Batu Mulia Ini Dilego Rp. 284 Miliar