TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Indonesia Joko Widodo membacakan pidatonya di hadapan para kepala negara dan delegasi negara-negara Asia-Afrika dalam perayaan puncak Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung. Dalam pidatonya pagi ini, Presiden Jokowi kembali menekankan pentingnya mendukung kemerdekaan Palestina.
Menurut Presiden Jokowi, peta dunia kini telah berubah. Peringatan KAA 2015 yang dihadiri 91 negara kali ini membawa semangat yang berbeda dibandingkan 60 tahun lalu. Semangat untuk memakmurkan negara dan bermitra secara sejajar dengan negara lain. Sebagai negara dengan lebih dari 250 juta penduduk, Jokowi melanjutkan, Indonesia belum terbebas dari kemiskinan dan tertinggal dibandingkan negara-negara maju di belahan dunia lain. Masalah ini juga dihadapi negara sahabat di Asia dan Afrika.
"Karena itu, saya serukan dalam Konferensi Asia-Afrika ini, mari kita gelorakan kembali semangat Bandung. Kemerdekaan Palestina harus terus diperjuangkan," kata Presiden Joko Widodo saat membacakan pidatonya dalam bahasa Indonesia di Gedung Merdeka, Bandung, Jumat, 24 April 2015.
Negara-negara Asia-Afrika, menurut Presiden Jokowi, harus bahu-membahu agar bisa menjadi negara yang sejajar dengan bangsa lain. Ia juga menekankan kepada negara-negara Asia dan Afrika agar mengejar ketertinggalan dengan bahu-membahu meningkatkan kemakmuran negara melalui kerja sama ekonomi maupun perdagangan.
Perdana Menteri Mesir Ibrahim Mahlab menguatkan semangat Presiden Jokowi tentang kemerdekaan Palestina. Menurut Mahlab, prinsip Bandung harus dilanjutkan untuk kemerdekaan dan pengentasan kemiskinan.
"Semangat Bandung untuk mendukung Palestina mendapatkan kemerdekaannya dan membentuk pemerintahan sendiri," kata Mahlab di hadapan peserta KAA.
Mahlab melanjutkan, negara-negara Asia-Afrika tidak akan pernah melupakan Palestina dan para pemimpin tidak akan berhenti memberikan dukungan sebelum warga Palestina mendapatkan kemerdekaannya. "Warga Palestina menderita karena pendudukan negara lain. Kita perlu bekerja bersama di bawah semangat Bandung," kata Mahlab.
ROSALINA