TEMPO.CO, New Delhi - Dari atas pulau itu tampak seperti pulau cantik untuk wisata, dengan pantai yang indah dan hutan yang rimbun. Tapi, tak ada wisatawan dan nelayan yang berani menginjakkan kaki ke pulau di Teluk Benggala, India, itu, karena reputasinya yang menakutkan.
Orang yang mencoba masuk atau mendekati Pulau Sentinel Utara berisiko akan diserang oleh anggota suku pribumi misterius. Suku itu menolak peradaban modern dan memilih untuk tidak berhubungan sama sekali dengan dunia luar selama sekitar 600 ribu tahun.
Hubungan mereka dengan orang asing biasanya melibatkan kekerasan. Suku Sentinel telah membunuh dua nelayan yang tertidur di perahu di dekat pulau itu pada 2006 serta memanah dan melemparkan batu ke pesawat atau helikopter yang terbang rendah dalam misi identifikasi.
Suku yang sering disebut "Suku Zaman Batu" itu terbilang suku paling terisolasi di dunia. Untuk melindungi mereka, dan pendatang, pemerintah India menetapkan zona larangan sejauh sekitar 5 kilometer dari pulau.
Pemerintah India pernah mencoba beberapa kali untuk menjalin kontak dengan mereka, tapi gagal. Akhirnya pemerintah membiarkan suku itu memilih cara hidupnya sendiri di pulau yang luasnya hanya separuh Kota Bogor itu.
Survival International, lembaga pembela hak-hak suku pribumi, mengatakan bahwa masyarakat suku itu sangat sehat, tapi perairannya, tempat mereka mencari makan, terancam. Para nelayan dari pulau di dekatnya mulai mengincar perairan mereka. Selain itu, mereka juga terancam punah bila wabah penyakit masuk, karena belum pernah diimunisasi sama sekali.
Lembaga itu memperkirakan anggota suku itu berjumlah antara 50 hingga 200 orang. Sebuah tim penyelamat kapal karam telah membunuh banyak anggota suku itu di akhir 1980-an dan awal 1990-an ketika mereka mengunjungi pulau itu sambil membawa senjata untuk menyelamatkan besi dan barang-barang lainnya dari apal karam.
"Suku-suku di Kepulauan Andaman pernah dimusnahkan penyakit ketika Inggris menjajah pulau itu pada 1980-an," kata Stephen Corry, Direktur Survival International, seperti dikutip Mail Online, Kamis, 23 April 2015.
"Suku terakhir yang dipaksa punah adalah Suku Bo, yang anggota terakhirnya meninggal empat tahun lalu. Satu-satunya cara pemerintah dapat mencegah kepunahan suku lain adalah memastikan Pulau Sentinel Utara dilindungi dari orang luar," kata Corry.
MAIL ONLINE | IWANK