TEMPO.CO, Surabaya - Polisi memastikan akan membubarkan Bonek yang nekat bermain bola di jalan raya. Polisi menanggapi adanya ajakan yang beredar bagi para fan klub Persebaya Surabaya itu untuk berunjuk rasa memprotes keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga yang membekukan PSSI sehingga Liga Super Indonesia yang tahun ini bernama Qatar National Bank League berhenti bergulir.
"Pasti akan dibubarkan karena mengganggu lalu lintas," kata Kepala Subbagian Humas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Komisaris Widjanarko kepada Tempo, Ahad, 26 April 2015.
Widjanarko mengatakan polisi tidak akan segan-segan untuk langsung membubarkan jika ada perbuatan yang mengganggu lalu lintas, apalagi kegiatan itu tidak berizin.
Hingga siang ini polisi mengaku belum mendapatkan informasi mengenai kegiatan bermain bola di jalan raya yang mengatasnamakan Bonek. "Tidak ada pemberitahuan atau informasi apa pun," katanya.
Presidium Arek Bonek 1927 Andie Peci menuding pihak Persebaya Surabaya yang dikelola PT Mitra Muda Inti Berlian di balik ajakan itu. "Itu kelompok kecil saja," kata dia.
Andie juga setuju dan meminta polisi untuk membubarkan kegiatan itu karena mengganggu keamanan. Lagipula, kata dia, kegiatan itu tidak mewakili Bonek secara keseluruhan. "Bonek Persebaya 1927 tidak mendukung aksi tersebut," kata Andie menunjuk kelompok yang belum lama ini unjuk kekuatan massa saat memprotes Kongres PSSI di Surabaya.
Sebelumnya, beredar pesan yang mengatasnamakan Bonek. Mereka berencana berkumpul di Jalan Darmo atau Taman Bungkul untuk bermain bola di jalan raya pukul 15.00, Ahad, 26 April 2015. Tidak hanya Bonek, seluruh warga juga diundang untuk berpartisipasi dengan mengenakan atribut Bonek dan membawa bola. Aksi ini sebagai bentuk protes atas keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga serta Badan Olahraga Profesional Indonesia yang melarang kompetisi sepak bola digelar.
AGITA SUKMA LISTYANTI