TEMPO.CO , Jakarta:Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menilai masalah narkotika di Indonesia bukan hanya dalam kondisi darurat.
“Narkoba sudah menjadi teror saat ini,” katanya dalam acara Launching Sekolah Lawan Narkoba PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah di Menteng 25 April 2015.
Khofifah tidak habis pikir, narkoba saat ini bisa dimasukkan pelaku dalam berbagai macam makanan yang biasa dikonsumsi masyarakat.
“Sekarang narkoba sudah ada di kue brownies, dodol, permen. Itu kan parah sekali,” katanya.
Ia tidak menyangka para penyebar narkotika itu menyebarkan barang haram itu bukan lagi dalam bentuk utuh saja, namun disembunyikan ke dalam berbagai macam makanan umum.
“Kok bisa setega itu sih. Ini bukan hanya darurat, tapi sudh seperti bencana,” katanya.
Khofifah ingat pengalamannya menjadi anggota DPR RI tahun 1997 silam. Saat itu ia berkunjung ke International Narcotics Control Board (INCB) di Wina, Austria. Pada kunjungannya itu ia mendapatkan informasi bahwa Indonesia sudah bukan lagi daerah transit perdagangan narkoba.
“Saat itu disebutkan, Indonesia salah satu produsen narkoba yang memiliki pabrik di empat kota berbeda. Kaget sekali saya,” katanya.
Melihat lebih banyaknya masalah narkotika saat ini, Khofifah akan melakukan akreditasi Institusi Penerima Wajib Lapor. IPWL adalah Pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit, danatau lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh pemerintah. Ia akan melihat apakah para konselor adiksinya cukup . Ia pun akan memberikan para konselor itu pelatihan khusus.
Selain tindakan yang dilakukan pemerintah, kepada para orang tua Khofifah meminta agar lebih ketat mengawasi anak anaknya. Ia pun meminta bantuan para pemuka agama juga para orang tua untuk terus berdoa.
“Dengan berdoa sebagai suatu pengawalan, kita bisa yakin, Tuhan akan menunjukan langkah kaki kea rah yang benar dengan menjauhi narkoba,” katanya.
MITRA TARIGAN