TEMPO.CO , Bandung:Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan Karnaval Asia Afrika akan menjadi kegiatan tahunan di kota Bandung. Kegiatan berskala internasional ini akan dibiayai oleh Pemerintah Pusat. “Anggarannya akan kami tambahkan untuk karnaval internasional di Kota Bandung,” kata Arief saat ditemui di Pendopo Agung Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Bandung, Sabtu, 25 April 2015.
Menurut Arief, event tersebut akan rutin diselenggarakan karena bisa menjadi daya tarik wisatawan. Adapun Konferensi Asia Afrika diselenggarakan sepuluh tahun sekali. "Karena Bandung adalah ibu kota Asia Afrika. Jadi kami catatkan menjadi event tahunan internasional dan hanya diselenggarakan di Bandung," ujar Arief.
Sejak pukul 13.00 WIB tadi, sekitar 14 negara menampilkan masing-masing budayanya di sepanjang jalan Asia Afrika. Selain 14 negara itu, 60 budaya lokal pun ditampilkan di sana. Masing-masing negara membawa 10-15 budayawan mereka.
Di jalan dengan panjang 1,3 kilometer , ribuan warga Bandung menanti mereka yang datang secara berbaris. Barisan paling depan ialah Bus Bandros (Bandung Tour on The Bus) yang ditumpangi Arief dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Mereka naik ke atap bus dan memberi lambaian tangan ke arah warga yang menumpuk di tepian jalan.
Menurut pantauan Tempo, Cina menjadi negara yang membawa pasukan terbanyak. Cina, kata salah satu anggotanya, menampilkan dua budaya sekaligus. Kedua budaya itu datang dari kota yang berbeda. Terlihat sejumlah wanita berpakaian seperti kebaya dan menari membawa kipas. Di belakangnya terdapat jajaran pria yang membawa alat musik tiup khas negara mereka.
Adapun India tidak membawa musik budaya mereka. Sekitar 10 budayawan India mengenakan kostum dewa-dewa. Di jajaran depan terlihat seperti raja-raja India, sementara di belakangnya terdapat pria-pria yang mengenakan topeng setan.
Kemeriahan pun ditampilkan oleh Pontianak, Kalimantan Barat. Di hadapan Arief dan Ridwan Kamil, mereka memainkan tarian perang. Seorang remaja memegang tombak di tangan kanannya dan tangan kirinya memegang tameng. Ia beratraksi mengenakan tombak, diiringi oleh musik budaya Pontianak.
PERSIANA GALIH