TEMPO.CO, Las Vegas – Oscar De La Hoya lebih mengunggulkan Manny Pacquiao ketimbang Floyd Mayweather Junior dalam pertarungan di MGM Grand, Las Vegas, Nevada, AS, Sabtu malam, 2 Mei 2015 atau Minggu pagi WIB, 3 Mei 2015.
Menurut De La Hoya, Pacquiao lebih tangguh karena dia petinju kidal yang memiliki akumulasi pukulan bagus dan didukung gerakan kaki (footwork) yang bagus pula. “Dia (bertinju) dengan bergerak ke kiri dan kanan serta tahu bagaimana mendekati lawan sambil menyerang dan dengan cepat menjauh. Itulah keunggulan Pacquiao dalam pertarungan nanti,” kata De La Hoya
De La Hoya juga menyatakan Pacquiao petinju fighter yang bukan diam menunggu seperti Robert (The Gost) Goerrero atau Shane Mosley, atau petinju lainnya yang telah dihadapi Mayweather. Menurut dia, Pacquiao akan mendekat dan menyerang, kemudian bergerak mendekat dan menjauh sambil melontarkan pukulan cepat.
“Pacquiao dapat bergerak memutari ring tanpa capek. Saya yakin ia juga akan memberi pukulan kejutan kepada Mayweather,” tutur De La Hoya, mantan juara olimpiade dan juara dunia tinju profesional pada enam kelas berbeda.
Pertemuan Pacquiao dengan Mayweather nanti merupakan yang pertama kali. Pacquiao, 36 tahun, juara dunia kelas welter WBO atau Organisasi Tinju Dunia. Mayweather, 38 tahun, juara dunia kelas welter WBC atau Dewan Tinju Dunia dan WBA, Asosiasi Tinju Dunia.
Rekor pertarungan Pacquiao adalah 57 kali menang (38 KO), lima kali kalah, dan dua kali imbang. Adapun Mayweather 47 kali menang (26 KO) dan belum pernah kalah sekali pun.
Pertarungan kedua petinju ini disebut-sebut sebagai yang terbesar dari segi pemasukan uang, termasuk dari penjualan tiket, hak siar, maupun iklan. Diperkirakan pemasukan dari pertarungan nanti mencapai Rp 5 triliun lebih.
FREEP | BOXREC | AGUS BAHARUDIN