Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Sajak dan 'Wajah Hantu' yang Hilang  

image-gnews
Naskah kuno yang sedang di Laminasi dengan pelapis khusus agar tidak rusak, Jumat (24/2). Sebanyak 145 naskah kuno koleksi musium dan Badan Perpustakaan & Arsip Daerah Jawa Barat dari abad 17 dan 18 dilapis ulang akibat kondisinya yang mulai lapuk. TEMPO/Prima Mulia
Naskah kuno yang sedang di Laminasi dengan pelapis khusus agar tidak rusak, Jumat (24/2). Sebanyak 145 naskah kuno koleksi musium dan Badan Perpustakaan & Arsip Daerah Jawa Barat dari abad 17 dan 18 dilapis ulang akibat kondisinya yang mulai lapuk. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Cambridge - Wajah hantu dan barisan sajak dalam sebuah naskah kuno dari Abad Pertengahan, yang sebelumnya dihapus dengan sengaja, mulai dapat dibaca kembali. Naskah berbahasa Welsh berjudul The Black Book of Carmarthen itu ditulis pada 1250. Naskah tersebut berisi sembilan teks dari abad 9 sampai 12.

"Sangat menarik untuk mencari alasan penghapusan itu," kata Myriah Williams, kandidat doktoral di University of Cambridge, seperti dikutip dari Live Science. Bersama Paul Russel, profesor dari Departemen Anglo-Saxon Cambridge, Williams meneliti "buku hitam" ini.

Sir John Williams, pendiri Wales National Library, membeli naskah ini pada 1904 dari seseorang yang identitasnya sekarang tak diketahui. Black Book itu berukuran 17x12,5 sentimeter dengan pinggiran yang khas Abad Pertengahan. Naskah ini juga ditulis secara recto-verso, artinya dua sisi halaman folio ditulisi teks. Recto merupakan sisi awal dan verso sebaliknya.

Pada abad 16, naskah ini tak disukai sama sekali. "Mungkin karena isi dan gambar-gambarnya," kata Williams. Penolakan masyarakat Wales pada naskah ini terlihat sangat jelas dari coretan-coretan yang tertera di beberapa halaman naskah.

Russel menduga Jaspar Gryffyth, pemilik Black Book pada abad 16, yang memulai coretan-coretan tersebut. Gryffyth membubuhkan namanya pada halaman awal dengan aksara Ibrani. "Dia juga mengganti tahun penulisan naskah dari abad 11 menjadi abad 16," kata Russel. Coretan dan penghapusan beberapa bagian teks, menurut Russel, semakin bertambah seiring bergantinya kepemilikan.

Beruntungnya teks yang raib dari Black Book bisa diatasi Russel dan Williams dengan teknologi sinar ultra violet dan perangkat lunak. "Beberapa informasi penting teks yang hilang dapat kami temukan kembali," ujar Williams.

Beberapa bagian yang hilang tersebut, di antaranya halaman folio 39 verso. Pada sisi kiri bawah halaman ini harusnya ada gambar wajah hantu dan beberapa baris teks tentang hantu-hantu tersebut yang bertanggal abad 14. Halaman berikutnya, folio 40 verso, juga ada satu ayat penuh bertanggal abad 13.

"Apa pun naskah ini, jelas naskah ini penting," kata Russel. Tindakan manipulasi naskah membuktikan bahwa ada sesuatu yang ingin disembunyikan. "Itu masih menjadi misteri, tapi akan segera terungkap jika ditarik ke arah tradisi masyarakat Wales saat itu."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Black Book, Russel beranggapan, mungkin dibuat oleh seorang juru tulis yang diperintahkan untuk membuat sebuah buku berisi tentang segala jenis tema, seperti agama, tradisi, dan individualitas.

Williams, yang mempelajari Black Book untuk disertasi doktoralnya, memiliki halaman favorit. Di antaranya, folio halaman 49 recto, yang ditulis dengan tata letak berbeda dengan halaman lainnya. Halaman ini juga memuat iluminasi (ilustrasi yang menjadi ciri khas manuskrip) anjing yang digambar dengan sangat indah. "Terlihat seperti anjing ras greyhound," ujarnya.

Dia juga tertarik dengan sebuah sajak di halaman tersebut, yakni seuntai sajak pendek tentang angsa yang menarik keluar mata Gwallawg, tokoh yang muncul sejak halaman-halaman awal," kata Williams.

Teks lain bercerita tentang pahlawan legendaris bernama Arthur dan kisah kenabian Merlin. Sedangkan teks berjudul "Englynion y Beddau" atau "Sajak dari Graves" menceritakan tentang pemakaman 80 prajurit.

Untuk studinya, Williams akan menelusuri proses juru tulis membuat Black Book. "Juga risalah kepemilikan naskah untuk melihat kondisi masyarakat saat itu."

LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

10 hari lalu

Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)
UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?


Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

29 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

30 hari lalu

Wisatawan berkeliling di area teras bawah di situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. TEMPO/Prima Mulia
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

34 hari lalu

Publikasi hasil penelitian situs Gunung Padang Cianjur yang dicabut dari jurnal ilmiah Wiley Online Library. Istimewa
Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.


Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

34 hari lalu

Situs megalitikum Gunung Padang, Cianjur. TEMPO/DEDEN ABDUL AZIZ
Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.


Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

35 hari lalu

Wisatawan mengunjungi teras bawah situs megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Cianjur, 17 September 2014. Saat ini, wisatawan hanya diperkenankan mengunjungi teras punden berundak paling bawah. TEMPO/Prima Mulia
Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.


Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

51 hari lalu

Batu berlapis yang ditemukan di Desa Kampung Melayu, Kecamatan Bermani Ulu, Kabupaten Rejang Lebong. ANTARA/HO-Diskominfo Rejang Lebong
Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung


Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Pengunjung melihat koleksi museum di Museum Almoudi, Mekkah, Arab Saudi, Jumat 28 Oktober 2022. Museum tersebut berisikan berbagai properti peradaban dan perlengkapan hidup sehari- hari masyarakat Arab di zaman dulu. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi


Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Ilustrasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Shutterstock
Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.


6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

Kompleks Candi Batujaya di Karawang ditetapkan jadi Cagar Budaya Nasional. TEMPO | Hisyam Luthfiana
6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.