TEMPO.CO, Lousiana: Hiu saku jantan muda yang boboitnya hanya 14,6 gram ini menjadi spesimen hiu mini kedua yang ditemukan para ilmuwan. Hiu berukuran mini dengan panjang tubuh 14 sentimeter ini ditemukan di Teluk Meksiko pada 2010. Namun, hiu ini baru berhasil diindentifikasi pada bulan lalu oleh kelompok peneliti dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).
"Menemukan ini membuat kita berpikir dari mana mereka, ke mana orangtua mereka?" kata Mark Grace, dari program perikanan NOAA Fisheries, seperti dikutip dari Live Science. Temuan ini diterbitkan dalam jurnal Zootaxa edisi 22 April 2015. Sebelum ini, hiu mini saku ditemukan pada 36 tahun lalu di Teluk Peru pada 1984.
Grace mengindentifikasi hiu ini di Laboratorium Pascagoula, Mississipi. Para ilmuwan sebelumnya mengumpulkan spesimen yang mati dari lepas pantai Lousiana sejauh 350 kilometer. Saat itu, para peneliti hanya memasukkan hiu mini ini ke keluarga Dalatiidae, termasuk hiu saku.
Analisis genetik kemudian dilakukan. Belakangan, hiu ini dimasukkan ke dalam genus Mollisquama. Grace dan timnya lalu membandingkan spesimen yang mereka temukan dengan deskripsi tertulis dan foto-foto hiu Mollisquama parini, yang dikumpulkan pada 1984.
Mereka menemukan perbedaan dalam penampilan antara dua hiu tersebut, termasuk fitur gigi hewan dan jumlah tulang belakang. Selain itu, hiu Teluk Meksiko memiliki organ pemancar cahaya pada perutnya, sesuatu yang tidak dimiliki M. parini. Walhasil, hiu tersebut dimasukkan ke dalam spesies baru di bawah genus Mollisquama.
Teluk hiu spesimen sekarang merupakan bagian dari ikan Koleksi Kerajaan D. Suttkus di Tulane University Keanekaragaman Hayati Research Institute di Belle Chasse, Louisiana. Orang lain yang memberikan kontribusi untuk mempelajari hiu ini termasuk peneliti di National Museum Smithsonian Sejarah Alam di Washington, DC, dan Amerika Sejarah Alam Museum di New York City.
Spesimen hiu teluk kini tercatat sebagai milik Royal D. Suttkus Fish Collection, Biodiversity Research Institute, Tulane University. Spesimen lainnya disimpan para peneliti dari Smithsonian National Museum of Natural History di Washington, D.C., dan American Natural History Museum di New York City.
LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB