TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga mengundang 16 klub untuk membahas kelanjutan Liga Indonesia atau QNB League yang tersendat akibat pembekuan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) siang ini. Dua klub yang tak diundang, yakni Arema Cronus dan Persebaya Surabaya, ngotot hadir dalam pertemuan tersebut. “Ini sebuah aksi solidaritas,” kata Aidil Fitri, Direktur Utama Borneo.
Arema dan Persebaya tak mengantongi izin bermain lantaran tak lolos verifikasi klub yang digelar Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI). Namun Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia dan PT Liga Indonesia tetap mengizinkan mereka bermain dalam kompetisi tersebut.
Kementerian Olahraga akhirnya membekukan PSSI pada dua pekan lalu. Perannya dalam kompetisi diambil alih oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia dan Komite Olimpiade Indonesia (KONI/KOI). Pertemuan antara Kementerian Olahraga dengan klub ini adalah kali pertama setelah pembekuan PSSI.
Juru bicara Arema Cronus Sudarmanji mengatakan klub sepakat menyertakan Arema dan Persebaya agar Kementerian Olahraga mengetahui secara jelas seluruh masalah yang membelit peserta kompetisi serta tidak hanya mendapat laporan dari anak buahnya. “Kami hanya ingin berdialog,” ucapnya.
Sayang, ujar Aidil, niat baiknya itu tidak direspons baik oleh Menteri Olahraga Imam Nahrawi. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu malah menolak berdialog langsung dengan klub dalam pertemuan. Dia memilih mengutus anak buahnya. “Menteri jangan bersikap pengecut,” kata Aidil.
TRI SUHARMAN