Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Age of Ultron: Pesimisme Dalam Intelegensi Buatan

image-gnews
Penghasilan kotor film
Penghasilan kotor film "The Avengers" di seluruh dunia adalah US $ 1,51 miliar (sekitar Rp 14,6 triliun). Film yang mempertemukan sejumlah jagoan Marvel ini merupakan film terlaris di tahun 2012. Hollywoodreporter.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Youve meddled with something you dont understand!" (Kau mencampuri urusan yang tidak kau pahami!)

Ucapan tegas itu diucapkan Thor (Chris Hemsworth) kepada Tony Stark alias Iron Man (Robert Downey Jr) ketika Iron Man berusaha menciptakan sebuah sistem pertahanan supercanggih yang diharapkan bisa menggantikan peran Avengers dalam menjaga perdamaian dunia.

Kedua pahlawan super tersebut (Thor dan Iron Man) adalah bagian dari kelompok Avengers, yang diisi oleh beragam sosok yang memiliki keahlian khusus dan kekuatan melewati manusia biasa, yang dipimpin oleh Captain America (Chris Evans).

Pada awal film ditunjukkan Avengers yang menerobos benteng superketat milik Baron Wolfgang von Strucker (Thomas Kretschmann) untuk mendapatkan kembali tongkat-permata milik Loki (saudara Thor) yang berisi kekuatan mahadahsyat.

Sebelum Baron Strucker berhasil menggunakan tongkat-permata Loki untuk eksperimennya dalam menguasai dunia, Avengers berhasil merebut benda tersebut dan membawanya ke markas besar kelompok pahlawan super tersebut.

Namun, di tempat itu Iron Man menemukan bahwa tongkat-permata Loki itu dapat digunakan untuk memberikan tenaga bagi inteligensi buatan dalam sistem pertahanan supercanggih yang dimilikinya, yang dinamakan Ultron.

Ultron itu sendiri merupakan mesin canggih yang diharapkan dapat menegakkan perdamaian di seluruh dunia sehingga masyarakat internasional tidak lagi membutuhkan bantuan pahlawan super seperti tim Avengers.

Iron Man kemudian mengajak Bruce Banner alias Hulk (Mark Ruffalo) untuk membangun inteligensi buatan tersebut. Namun, tidak disangka inteligensi buatan alias Ultron ketika menyadari bahwa dirinya dibentuk untuk perdamaian dunia. Dia juga menyadari satu hal bahwa penghalang utama dari perdamaian adalah umat manusia.

Untuk itu, Ultron berupaya menghancurkan umat manusia agar bumi dapat berevolusi menuju perdamaian dunia sejati. Dalam misinya Ultron membutuhkan logam terkuat di dunia yang disebut sebagai vibranium yang hanya bisa diperoleh di Afrika Selatan.

Avengers berusaha agar Ultron tidak mendapatkannya, namun upaya menggagalkan tersebut tidak mudah.


Inteligensi buatan

Pandangan mengenai inteligensi buatan atau dikenal pula sebagai artificial intelligence (AI) memang kerap menjadi salah satu topik bahasan yang mengemuka dalam sejumlah film fiksi ilmiah yang bernuansa futuristik.

Biasanya, film fiksi ilmiah yang membahas inteligensi buatan kerap menonjolkan bahaya atau potensi bahaya yang akan dihadapi manusia yang ingin mengembangkan mesin yang bisa berpikir seperti manusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu film terbaru mengenai pengembangan inteligensi buatan, antara lain Transcendence (2014) yang menampilkan program yang memiliki sifat kemanusiaan dan beragam jenis emosi, seperti kebahagiaan, senang, sedih, marah, hingga kedukaan yang tidak bisa dimiliki seonggok mesin biasa tanpa adanya kecerdasan buatan.

Namun, mesin-manusia dalam film Transcendence itu dianggap sebagai ancaman bagi pemerintahan Amerika Serikat yang mengirimkan pasukan untuk menghentikan sistem inteligensi buatan tersebut.

Lebih jauh lagi dapat kita ingin rangkaian film Terminator, yang juga pada dasarnya mengisahkan tentang pertempuran antara umat manusia dan pasukan robot yang ingin menghancurkan umat manusia.

Namun, tidak selamanya film tentang inteligensi buatan selalu bernada negatif atau pesimistik mengenai pengembangannya.

Misalnya, film Bicentennial Man (1999) yang bertutur tentang "android" Andrew (diperankan almarhum Robin Williams) yang berupaya mengembangkan dirinya yang awalnya mesin sehingga bisa memahami emosi manusia.

Bahkan, dalam film tersebut juga dituturkan mengenai Andrew yang setelah memiliki program untuk memahami emosi manusia, mengajukan petisi kepada Kongres Dunia (lembaga imajiner yang berperan seperti PBB saat ini) agar dapat diakui sebagai seorang manusia.

Membayangkan tentang seorang mesin yang bisa menjadi seperti manusia diakui memang bukan sesuatu yang belum tercapai, terlebih dalam masa seperti sekarang ini.

Akan tetapi, hal terpenting adalah umat manusia juga harus memahami bahwa di tengah kemajuan teknologi yang telah diraihnya, dia tidak boleh semena-mena terhadap alam dan bumi yang ada saat ini.

Pada masa depan, bukan tidak mungkin dapat muncul mesin canggih seperti Ultron yang mengambil kesimpulan bahwa umat manusia adalah faktor utama dalam terciptanya perdamaian dunia.

Dalam film Avengers: Age of Ultron memang tema inteligensi buatan tidak ditelaah secara mendalam karena terkalahkan oleh penggambaran visual canggih dan kisah pertempuran pahlawan super dan musuh-musuhnya yang memang menjadi bumbu utama kisah heroisme.

Selain itu, kelemahan lainnya dalam film berdurasi 141 menit itu adalah para penonton mesti dapat mafhum terhadap kisah-kisah film Avengers sebelumnya. Pasalnya, bila tidak, mungkin akan banyak penonton yang bertanya-tanya mengenai satu atau beberapa hal lainnya yang tidak dijelaskan secara gamblang dalam film tersebut.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Film Disney dengan Lagu Ikonik yang Cocok untuk Nostalgia

3 jam lalu

High School Musical. Dok. Disney+ Hotstar
5 Film Disney dengan Lagu Ikonik yang Cocok untuk Nostalgia

Daftar film Disney yang memiliki lagu ikonik tak terlupakan yang cocok untuk bernostalgia bersama keluarga dan sahabat.


8 Film Bioskop Indonesia Terbaru yang Tayang di Netflix pada 2024

1 hari lalu

Sederet film Indonesia yang tayang di bioskop akan tayang di Netflix pada 2024. Dok. Netflix
8 Film Bioskop Indonesia Terbaru yang Tayang di Netflix pada 2024

Tahun ini, Netflix menargetkan lebih dari 50 film Indonesia yang tayang di bioskop untuk masuk ke dalam platform, berikut 8 di antaranya.


Dibintangi Ma Dong Seok, Ini Sinopsis The Roundup: Punishment

3 hari lalu

Don Lee atau Ma Dong Seok dalam film The Roundup: Punishment. Dok. ABO Entertainment
Dibintangi Ma Dong Seok, Ini Sinopsis The Roundup: Punishment

Cerita film The Roundup: Punishment berpusat detektif Ma Seok do (Ma Dong Seok) yang bergabung dengan Tim Investigasi Siber


Netflix akan Menayangkan The Tearsmith, Simak Sinopsis Film Ini

5 hari lalu

The Tearsmith. Foto : Imdb
Netflix akan Menayangkan The Tearsmith, Simak Sinopsis Film Ini

Netflix mengumumkan tanggal tayang The Tearsmith, pada 4 April 2024


4 Perbedaan Road House Tahun 2024 dan 1989

6 hari lalu

Film Road House yang tayang di Prime Video. (dok. Prime Video)
4 Perbedaan Road House Tahun 2024 dan 1989

Road House (2024) merupakan konsep ulang dari film klasik tahun 1989 yang berjudul sama


10 Film di Bioskop Terbaru Maret-April 2024 yang Bisa Ditonton

6 hari lalu

Poster Badarawuhi di Desa Penari. Foto: Instagram.
10 Film di Bioskop Terbaru Maret-April 2024 yang Bisa Ditonton

Ada beberapa film di bioskop terbaru yang cocok Anda tonton. Di antaranya ada Godzilla x Kong: The New Empire hingga Badarawuhi.


Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

7 hari lalu

Aktor Koutaro Kakimoto (kiri), Velove Vexia, dan sutradara Hestu Saputra dalam Meet and Greet Film Hujan Bulan Juni di Jakarta, 1 November 2017. Film ini bercerita tentang kisah cinta dosen bernama Pingkan (Velove Vexia), dengan sang kekasih Sarwono (Adipati Dolken). Tempo/ Fakhri Hermansyah
Metamorfosa Hujan Bulan Juni Karya Sapardi Djoko Damono, Puisi ke Layar Lebar

Puisi Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono telah bermetamorfosa dalam banyak bentuk, mulai dari komik, novel, hingga film.


Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

8 hari lalu

Reza Rahadian dan BCL dalam film My Stupid Boss.  foto: dok. Falcon Pictures
Selain Dian Sastro - Reza Rahadian, Pasangan di Film Lain Reza Rahadian dan BCL Setidaknya di 5 Film Ini

Selain Dian Sastro dan Nicholas Saputra, Indonesia punya pasangan aktor Reza Rahadian dan BCL yang kerap dipasangkan dalam film.


Yoo Seung Ho Tampil dalam Video Musik Day6 Welcome to the Show

9 hari lalu

Yoo Seung Ho. (Instagram/@yg_stage)
Yoo Seung Ho Tampil dalam Video Musik Day6 Welcome to the Show

Aktor Korea Selatan Yoo Seung Ho muncul dalam video musik Day6, Welcome to the Show


Daftar Film dan Drama Korea Terbaru di Vidio, Ada NCT Dream The Movie: In a Dream

9 hari lalu

NCT Dream gelar konser The Dream Show 2: In a Dream di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD pada 4-6 Maret 2023. Foto: Instagram/@dyandraglobal
Daftar Film dan Drama Korea Terbaru di Vidio, Ada NCT Dream The Movie: In a Dream

Sederet drama Korea hingga film dokumenter NCT Dream akan tayang di Vidio.