TEMPO.CO, Kathmandu - Sejumlah situs warisan dunia yang ditetapkan UNESCO di Nepal, seperti bangunan bersejarah, menara, dan kuil-kuil keagamaan runtuh akibat gempa berkekuatan 7,8 Skala Richter. Sejumlah foto yang dilansir Dailymail membandingkan kondisi situs sebelum dan sesudah gempa pada Sabtu lalu.
Salah satu situs yang paling menonjol di Nepal adalah Menara Dharahara, atau yang dikenal dengan nama Menara Bhimsen. Sekarang menara yang sudah berdiri lebih dari 180 tahun di Ibu Kota Nepal tersebut benar-benar runtuh.
Menara ini dibangun Perdana Menteri Bhimsen Thapa sebagai hadiah bagi ratu yang juga keponakannya pada 1832. Menara setinggi 200 kaki ini sempat mengalami renovasi setelah rusak akibat gempa pada 1934. Namun saat ini kondisinya sudah rusak parah.
Puluhan orang tewas terjebak dalam Menara Dharahara saat gempa terjadi. Gempa yang terasa hingga utara India ini dilaporkan telah menewaskan lebih dari 2.500 orang di kota dan Gunung Everest.
Gempa juga merusak tiga Durbar Square di sisi luar kota tua Kerajaan Nepal. Durbar Square di Kathmandu, Patan, dan Bhaktapur mengalami kerusakan parah atau hancur. Di Kathmandu, puing-puing dari bangunan berserakan dan menumpuk.
Di Bhaktapur, puing-puing bangunan memenuhi seluruh jalan. Bahkan patung-patung keagamaan berserakan di jalan. Demikian juga di Patan yang alun-alunya penuh dengan bata dari menara-menara yang roboh.
Kehancuran juga dialami Stupa Syambhunaath, atau yang dikenal sebagai candi monyet di sisi bukit atas Ibu Kota. Sebagian besar bangunan rusak berat, tetapi menara emas di kompleks tersebut tak terkena dampak gempa. Situs berusia 1.500 tahun ini adalah salah satu tempat paling suci bagi umat Buddha.
Gempa berkekuatan 6,6 SR sempat terjadi lagi sekitar satu jam setelah gempa pertama. Kedua gempa ini dirasakan dan menyebabkan korban di beberapa negara, yaitu Nepal, India, Tibet, dan Bangladesh.
Hingga berita ini ditulis, sejumlah regu penyelamat masih berupaya untuk menolong dan mengevakuasi korban dari puing-puing. Sementara itu, helikopter tengah berupaya menjangkau para pendaki Gunung Everst yang juga terkena dampak gempa.
DAILYMAIL I FRANSISCO