TEMPO.CO, Cilacap - Jika terpidana kasus Bali Nine Andrew Chan menghabiskan hari sebelum eksekusi dengan menikah, berbeda dengan rekannya Myuran Sukumaran. Pria 34 tahun itu mengisi waktu jelang eksekusi dengan melukis.
Lukisan Myuran menunjukkan potret dirinya dengan warna latar hitam. Di bagian dadanya pada lukisan itu, ada sebuah lubang cukup besar seolah bekas tembus peluru. Ekspresi wajah Myuran di lukisan sebesar tiga perempat badan orang dewasa itu juga membelalak.
Di balik lukisan tertera tanda tangan Myuran Sukumaran, Penjara Besi, Nusa Kambangan, dan tertanggal 25 April. Seperti dilaporkan News Corporation, Senin 27 April 2015, pengacara Myuran, McMahon kemarin membawa lukisan cat minyak yang masih basah tersebut dari Penjara Besi.
Lukisan itu salah satu dari delapan lukisan Myukan yang dibuat dalam 10 hari belakangan. Itu adalah masa-masa Myuran dan 8 terpidana Bali Nine lainnya tahu mereka akan dieksekusi pekan ini.
Lukisan pertama dibuat pada 16 April dan tidak berjudul, hanya ditandai dengan nama Myuran dan Penjara Besi. Lukisan lain tertanggal 22 April dan judul "Self Portrait".
Pada lukisan berikutnya, tampak wajah gambaran wajah Myuran diburamkan dengan garis-garis vertikal. Tertulis judul "Self Portrait Beneath the Shadow". Lukisan tanggal 24 April masih tentang potret diri Myuran tapi dengan kaki ditekuk ke depan. Tertulis "Self Portrait. A Strange Day". Lukan pada tanggal yang sama menggambarkan dirinya dengan bayangan hitam di sekitar kepala, berjudul "Self Postrait After a New Arrival."
Masih ada lagi lukisan lain potret diri Myuran dalam posisi seperti janin. Dia menamainya, "Self Portrait after our New Arrivals. A BAD SLEEP LAST NIGHT". Puncaknya, lukisan yang menunjukkan hitung mundur menuju waktu eksekusi, ditandai dengan judul "Self Portrait 72 hours just started".
NEWS CORPORATION | ATMI PERTIWI