TEMPO.CO, Makassar - Ketua KPK nonaktif, Abraham Samad, melakukan konsolidasi bersama tim advokasinya di kantor Anti Corruption Committee (ACC) Sulawesi Selatan di Ruko Pettarani Blok A Nomor 17, Jalan Andi Pangeran Pettarani, Makassar, sebelum berangkat ke Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat untuk diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan pemalsuan dokumen kependudukan.
"Tim sedang menyusun persiapan sebelum diperiksa," kata anggota ACC, Wiwin Suwandi.
Abraham Samad tiba di kantor ACC sekitar pukul 11.30 Wita. Dia didampingi oleh beberapa tim penasihat hukum dari Jakarta di antaranya, Liliana Santosa dari tim advokasi anti-kriminalisasi, dan Indra dari KPK. Mereka disambut dengan sorakan "Hidup Abraham, Save KPK" oleh puluhan pendukungnya yang telah menunggu Abraham di depan kantor ACC.
Pertemuan itu digelar di lantai dua kantor ACC secara tertutup. Sejumlah awak media tidak diizinkan masuk ke dalam kantor ACC untuk meliput.
Pemeriksaan Abraham Samad kali ini adalah pemeriksaan kedua. Sebelumnya Abraham diperiksa pada Selasa, 24 Februari lalu. Pemeriksaan saat itu tidak tuntas karena Abraham mengeluh menderita sakit mag.
Perkara yang menjerat Abraham Samad bermula dari laporan seorang warga yang mengatasnamakan pemerhati KPK-Polri, Chairil Chaidar Said, di Mabes Polri. Laporan itu kemudian diserahkan ke Polda Sulawesi Selatan dan Barat, yang selanjutnya menetapkan Feriyani Lim sebagai tersangka.
Feriyani adalah orang yang diduga mendapat bantuan dari Abraham untuk dibuatkan kartu keluarga dan kartu tanda penduduk ketika mengurus perpanjangan paspor di Makassar pada 2007.
AKBAR HADI