TEMPO.CO , Jakarta: Kepala Kantor Humas Universitas Indonesia Rifelly Dewi mengatakan institusinya membentuk tim khusus setelah adanya permintaan dari Kepolisan Daerah Metro Jaya untuk membantu polisi dalam penyelidikan kematian Akseyna Ahad Dori, 18 tahun.
Akseyna adalah mahasiswa yang ditemukan tewas mengambang di danau Kenanga, Universitas Indonesia, 26 Maret 2015.
Riffely menjelaskan, kepolisian meminta seorang ahli kedokteran forensik dan seorang pakar psikologi dari UI untuk membantu penyelidikan kasus tersebut.
"Kemarin, Minggu 26 April 2015, polisi meminta kami untuk membantu membaca hasil forensik," ujarnya ketika dihubungi Tempo, Senin, 27 April 2015.
Rifelly menjelaskan, tim itu tidak berdiri sendiri. Namun bekerja sama dengan polisi untuk mencari tahu penyebab kematian mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan itu.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Budi Widjanarko mengatakan ada kerja sama dengan tim bentukan Universitas Indonesia untuk menyelidiki kematian Akseyna Ahad Dori. Akseyna ditemukan meninggal di Danau Kenanga, pada Kamis, 26 Maret 2015. Saat ditemukan, dia mengambang sambil menggendong tas berisi batu bata yang diduga dijadikan sebagai pemberat.
Rifelly mengungkapkan jika kepolisian hingga saat ini hanya meminta bantuan dari ahli kedokteran forensik dan pakar psikologi. "Kebetulan kami pun memiliki program studi di bidang tersebut, kedokteran forensik dan psikologi. Namun jika diperlukan ahli di bidang lainnya, kami siap membantu," katanya.
GANGSAR PARIKESIT