TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Satuan Pelaksana UPK Badan Air dan Taman Dinas Kebersihan Budhi Karya mengklaim pemerintah telah berhasil membersihkan sampah di sungai. Contohnya, sampah di Kali Mookervart. "Kami gunakan alat berat untuk membersihkannya," kata dia di kantornya, Selasa, 28 April 2015.
Di kali tersebut, Dinas Kebersihan menurunkan sebanyak sepuluh alat berat jenis eskavator amfibi. Menurut dia, alat berat lebih cepat membersihkan sampah ketimbang menggunakan tenaga manusia. "Alat berat bisa gantikan 150 orang pembersih sampah."
Meski begitu, ia mengaku masih kekurangan alat berat. Saat ini alat berat jenis amfibi baru ada sebanyak 33 unit, sedangkan jenis eskavator spuder baru tersedia tujuh unit. Semua alat tersebut dibeli pada 2014 melalui sistem e-purchasing. Idealnya, kata dia, dinas memiliki jenis amfibi sebanyak 60 unit dan spider ada di tiap kecamatan.
Menurut Budhi, pemerintah wajib menambah jumlah alat berat, sebab ada 141 sungai yang melintasi Ibu Kota. Selain sungai, area lain yang perlu alat berat adalah saluran penghubung. Budhi menyebut di Jakarta ada 1.085 saluran penghubung.
Anggota Komisi Bidang Infrastruktur Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Pandapotan Sinaga mengatakan keinginan pemerintah membeli alat berat sebanyak-banyaknya harus dikaji dahulu. Sebab, jika alat berat banyak, tapi operatornya tidak ada, maka akan sia-sia.
Menurut dia, sebelum mengadakan alat berat sebaiknya pemerintah melakukan kerja sama dengan swasta untuk melatih tenaga kebersihan menjadi operator. "Latih dulu baru beli alatnya," katanya.
ERWAN HERMAWAN