TEMPO.CO , Jakarta: - Gempa yang mendera sebagian besar wilayah Nepal turut mempengaruhi kondisi ekologi di sekitarnya, salah satunya lembah Gunung Everest. Longsoran salju merendam hampir sama sekretariat pendakian gunung tertinggi di dunia itu sehingga membuat jalur Everest via Nepal menjadi tertutup.
"Gempa ini membuat gunung Everest saat ini semakin tidak mungkin untuk didaki," ujar Perusahaan Ekspedisi asal Amerika Serikat, AAI, yang membantu evakuasi korban longsoran Everest, sebagaimana dikutip The Guardian, Senin, 27 April 2015.
Longsoran berasal dari gletser Khumbu atau Khumbu Icefall, di ketinggian 5.486 meter di atas permukaan laut. Pada keadaan normal, topografi Khumbu memang kerap menjatuhkan patahan gletser skala kecil yang tidak begitu membahayakan.
Kini, karena Pendakian via Nepal tidak memungkinkan, hanya satu alternatif yang tersedia bagi pendaki, yaitu jalur punggungan utara (North Ridge). Jalur ini ditempuh melalui gerbang tibet.
Jalur ini lebih jarang dipakai karena medan yang curam dan perjalanan yang memakan waktu. Sebelum gempa, pendakian Everest biasanya melalui jalur Nepal atau jalur Punggungan Tenggara (Southeast Ridge) yang elevasinya tidak securam jalur utara.
Longsoran Khumbu memakan korban tewas 18 orang dan 60 lainnya luka-luka. Sejak kemarin, evakuasi telah berlangsung dengan menggunakan helikopter.
"Jalannya sekarang menjadi sangat sulit," kata Juru Bicara AAI.
ROBBY IRFANY | THE GUARDIAN