TEMPO.CO , Bandung:Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengutus dua evakuator untuk mencari tiga warga Bandung yang hilang di Nepal. Salah satu anggotanya adalah Regi Kayong Munggaran, 31 tahun.
“Besok kami berangkat jam 13.00 dari Bandung, menuju Kuala Lumpur (Malaysia), dan Kathmandu (Nepal),” ujar Regi, saat dihubungi Tempo, Selasa, 28 April 2015. Menurut dia, selama di nepal dirinya diberi dua tugas oleh Ridwan.
Tugas pertama, kata Regi, ialah mencari tiga orang warga Bandung. Sesampainya di sana, Regi mesti mengobservasi kawasan Lantang yang merupakan lokasi menginap tiga warga Bandung. Untuk mencapai lokasi tersebut membutuhkan waktu tiga jam.
Kawasan itu hanya dapat diakses dengan cara berjalan kaki dan menaiki helikopter. “Tapi helikopter itu mahal. Kalau pakai helikopter, pasti banyak korban yang berebut,” ujar Regi.
Tugas kedua, lanjut Regi, ialah memberi informasi pada Pemerintah Kota Bandung. Informasi yang akan disampaikan antara lain mengenai bantuan yang dapat disokong oleh Pemkot Bandung. Di antaranya informasi mengenai transportasi, makanan, dan kebutuhan tenaga relawan. “Jadi nanti kami informasikan, bahwa di Nepal sedang butuh relawan dalam skill apa saja,” kata dia.
Kadek Andana, 27 tahun, Alma Parahita, 32 tahun, dan Jeroen Hehuwat, 39 tahun, adalah tiga warga Bandung yang diduga hilang di Nepal sejak gempa sebesar 7,8 skala richter yang terjadi di sana pada Sabtu 25 April 2015 kemarin.
Kadek dan Alma merupakan pasangan suami istri yang baru menikah pada Maret 2015 lalu. Mereka berdua memang sudah lama tergabung di THC sejak 2007, dan kerap bareng naik gunung. Setelah empat tahun berpacaran, mereka memutuskan untuk menikah.
Sedangkan Jeroen, kata Grahito, saat ini bekerja sebagai engineer di perusahaan swasta di Ibu Kota. Alumni Institut Teknologi Bandung angkatan 1993 ini bergabung dengan THC sejak tahun 1989. Menurut Grahito, Jeroen merupakan salah satu pencinta alam terbaik yang dimiliki THC. Ia telah menaklukan sejumlah gunung tinggi di dalam dan luar negeri.
PERSIANA GALIH