TEMPO.CO, Sidoarjo - Djuwito, salah satu koordinator warga korban lumpur Lapindo Sidoarjo, mengatakan akan segera berangkat ke Jakarta untuk menemui Presiden Joko Widodo guna menanyakan ihwal pembayaran ganti rugi yang prosesnya tak kunjung jelas hingga saat ini. “Insya Allah, berdua ke Jakarta, saya sendiri dan perwakilan warga lain satu orang,” kata Djuwito kepada Tempo, Rabu, 29 April 2015.
Warga Renokenongo, Kecamatan Porong, Sidoarjo, ini mengaku masih menunggu uang saku untuk pergi ke Jakarta, karena usahanya itu akan memakai uang pribadi demi kepentingan bersama-sama. “Kami usahakan segera, karena masih menunggu sangu (uang saku),” katanya.
Di Jakarta, menurut Djuwito, dia akan berusaha menemui Jokowi. Namun apabila tidak diperkenankan, dia akan menemui Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo untuk menyampaikan keluhan warga korban lumpur panas itu. “Mohon doanya saja,” katanya.
Djuwito menilai proses pembayaran ganti rugi sangat lama, padahal proses verifikasi yang dilakukan oleh Badan Pemeriksaan Keuangan dan Pembangunan sudah lama selesai. Namun ia mengaku masih terus menunggu proses itu karena satu-satunya harapan yang dimiliki warga korban lumpur adalah pemerintah. “Kami hanya bisa menunggu dan bersabar,” katanya.
Warga korban lumpur, dia menambahkan, sebenarnya sudah tidak sanggup menahan penderitaan selama hampir sembilan tahun ini, sehingga dia berharap pemerintah pusat dan pihak-pihak terkait bisa mempercepat proses pencairan ganti rugi. “Tolong permasalahan ganti rugi kami didahulukan, supaya ada keadilan,” katanya.
Sulastri, salah satu korban lumpur Lapindo lain, menyatakan heran melihat sangat lamanya proses ganti rugi. Soalnya, verifikasi terhadap warga korban lumpur sudah lama selesai. “Kami semua harapannya hanya satu, tolong segera realisasikan pencairan ganti rugi,” katanya.
Ia berharap janji pemerintah kali ini tidak sama dengan janji-janji yang selalu dikeluarkan oleh PT Minarak Lapindo Jaya. Sebab warga sudah cukup lama menderita dan tinggal di rumah yang tidak layak huni. “Jika ganti rugi sudah dibayarkan, kami akan langsung pindah ke rumah yang lebih layak,” ujarnya.
MOHAMMAD SYARRAFAH