TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksanaan eksekusi mati gelombang kedua terhadap sembilan terpidana mati akan berbeda dibanding eksekusi mati gelombang pertama. Salah satunya dalam hal pengamanan. Eksekusi mati gelombang kedua akan susah dipantau drone.
"Dulu, pas eksekusi pertama, lapangannya terbuka sekali. Sekarang tempat terpidana berdiri akan ditutupi agar drone tak bisa melihat," ujar sumber Tempo di Nusakambangan, Selasa, 28 April 2015.
Drone adalah pesawat tanpa awak yang bisa terbang dengan ketinggian tertentu dan merekam kejadian di bawahnya. Biasanya, drone ini dikendalikan dengan ponsel pintar atau komputer dari jarak jauh.
Sumber tersebut melanjutkan, tempat terpidana berdiri akan ditutupi dengan tenda kanopi. Tenda kanopi itu berwarna ungu dengan rangka besi di bagian bawahnya.
Dalam eksekusi mati gelombang pertama, terhadap enam terpidana mati, tempat terpidana berdiri dibiarkan terbuka. Walhasil, terpidana mati rentan dipantau drone. Bahkan hujan yang datang saat itu sampai membuat eksekusi ditunda beberapa menit.
ISTMAN M.P.